
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada 8 Maret lalu dijadikan momentum diskusi kesejahteraan perempuan. Meghan Markle pun tidak melewatkan kesempatan itu.
Istri Pangeran Harry ini bahkan berharap bayinya bisa menjadi seorang feminis nantinya. Hal itu dia ungkapkan dalam diskusi panel dalam acara yang diselenggarakan oleh Queen's Commonwealth Trust di King’s College London, belum lama ini.
Dikutip dari The Independent, diskusi yang juga dihadiri Annie Lennox dan model Adwoa Aboah ini memperdebatkan masalah yang dihadapi perempuan di seluruh dunia, tentu berkaitan dengan isu kesetaraan gender.
Sang Duchess of Sussex yang akan melahirkan anak pertamanya pada musim semi ini kemudian turut berbicara tentang keyakinan feminis yang ia akan berikan pada calon buah hatinya saat tumbuh dewasa.
Baca Juga

Mengacu pada film feminis buatan Johanna Demetrakas pada tahun 2018 yang berjudul What Were They Thinking, Meghan Markle mengatakan, ''Saya telah melihat film dokumenter ini di Netflix tentang feminisme dan salah satu hal yang mereka katakan selama kehamilan adalah Saya merasakan embrio feminisme sedang menendang.''
Berbicara tentang pentingnya Hari Perempuan Internasional, Meghan Markle setuju dengan Lennox bahwa perempuan mesti merangkul feminisne secara global, begitu juga dengan kalangan lelaki dan anak lelaki.
''Jika ada keadilan dan kurangnya ketidaksetaraan gender, seseorang perlu mengatakan sesuatu,'' ujar Meghan Markle. tutupnya. (Suara.com/Dinda Rachmawati)
Terkini
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif