Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Kate Middleton dan Meghan Markle bertemu kembali di acara Commonwealth Day di Westminster Abbey. Kedua cucu menantu Ratu Elizabeth II tampak sangat ceria dan saling melempar senyum. Bukan itu saja, keduanya juga cium pipi lho.
Momen ini jauh berbeda dengan acara sebelumnya dimana mereka saling bertemu namun masih ada jarak dan terlihat sedikit canggung.
Dilansir dari Daily Mail, pakar bahasa tubuh Judi James mengatakan jika cium pipi antara dua Duchess tersebut merupakan simbol dari rasa tulus.
''Senyuman Meghan yang menjadi tanda kesenangannya yang tulus ketika Kate membungkuk dan mencium pipinya,'' ungkap Judi James.
Baca Juga
Judi bahkan mengatakan jika cium hangat tersebut bisa terjemahkan sebagai tanda berakhirnya keretakan hubungan mereka.
Menurut Judi keduanya memang tampak tidak terlalu berusaha, namun menjadi sikap natural yang saling menunjukkan ketulusan.
''Jelas Kate dan Meghan menunjukkan sinyal ikatan persahabatan yang hangat, dibanding sikap dingin dan renggang dari acara-acara sebelumnya,'' ujar pakar yang menulis buku-buku komunikasi dan bahasa tubuh itu.
Dalam acara kerajaan minggu lalu, Meghan tampak malu-malu dan merasa 'terasingkan' dan sepertinya dia belajar banyak dari pengalaman itu.
Dalam pertemuan kali ini, Meghan Markle tampak lebih aktif membuka obrolan dengan Kate Middleton dan Pangeran Charles.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat