
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Mendapatkan banyak hadiah di hari pernikahan tentu sangatlah menyenangkan. Hadiah di hari pernikahan bisa berupa barang maupun dalam bentuk uang. Tapi apa jadinya kalau si pengantin wanita diminta mengembalikan hadiah tersebut?
Dilansir dari Mirror, pengantin wanita itu menceritakannya dalam sebuah postingan Facebook.
Pasangan pengantin itu benar-benar senang ketika mereka membuka hadiah pernikahan mereka dari pamannya,
''Setelah pernikahan saya, suami saya dan saya membuka hadiah dan kartu. Saya membuka kartu dari bibi dan paman suami saya dan mereka telah memberi kami cek senilai 160 poundsterling atau Rp 2,9 juta,'' tulisnya.
Baca Juga

''Kami seperti 'wah, luar biasa tapi oke kondisi keuangannya memang bagus','' lanjutnya.
Tetapi sayang, kebahagiaan mereka tidak berlangsung lama. Tiga bulan kemudian, mereka mendapat telepon yang membuat marah.
''Tiga bulan kemudian kami mendapat telepon dan paman yang 'murah hati' itu dan mengatakan dia hanya bermaksud untuk menulis cek 16 poundsterling (Rp 299 ribu) dan kami perlu mengembalikannya 144 poundsterling (2,6 juta). Tidak bisa dipercaya! Siapa yang tega melakukan itu?!'' tulis si pengantin wanita.
Dalam postingan itu dia menjelaskan bahwa mereka tidak percaya paman mereka memiliki masalah keuangan dan mengatakan hal itu pada ibu mertuanya.
Sang ibu mertua yang sekaligus merupakan saudara perempuan paman, juga sangat marah.
Mereka benar-benar marah dan tersinggung, sehingga akhirnya memilih untuk mengirimkan uang kembali secara utuh. Pesan moral : cek lagi nominal uang sebelum memberikannya sebagai hadiah pernikahan, ya.
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi