Waduh, Tiup Lilin Ulang Tahun Ternyata Bisa Berefek Buruk

Dewiku.com - Hampir di setiap seremoni ulang tahun, acara wajib yang dilakukan adalah menyanyikan lagu 'Happy Birthday to You' dan dilanjutkan dengan acara meniup lilin. Namun, ternyata tiup lilin ulang tahun itu punya risiko yang lumayan berbahaya.

Prosesi tiup lilin ulang tahun memang sudah menjadi rutinitas yang susah untuk dihentikan begitu saja. Mulai dari anak-anak sampai dewasa, semuanya suka meniup lilin saat merayakan usia barunya.

Sayangnya, terselip sebuah risiko kesehatan di balik kegiatan ini. Saat meniup lilin, berarti kamu telah meningkatkan risiko penyebaran bakteri pada kue, setidaknya hingga 15 persen. Duh!

Sebuah penelitian yang dilakukan tim dari Clemson University, South Carolina, Amerika Serikat, menemukan bahwa lilin pada kue mampu meningkatkan bakteri di sekitar kue secara signifikan.

Hal ini disebabkan adanya transfer aerosol yang terjadi ketika lilin mengeluarkan zat panas saat dinyalakan. Selain itu, kegiatan meniup lilin turut mendorong transfer bakteri di mulut si peniup ke permukaan kue.

Demi mengarah pada temuan ini, para peneliti mengamati sepotong kue dengan lapisan gula di atasnya dan kondisi lilin menyala. Setelah lilin ditiup, peneliti menunggu selama 15 menit untuk mencatat pertumbuhan bakteri. Data tersebut kemudian dibandingkan dengan catatan serupa yang diambil sebelum lilin ditiup.

Rupanya, ada perbedaan yang mengejutkan. Terdapat peningkatan besar dalam pertumbuhan bakteri pada kue dengan lilin menyala di atasnya. Tidak hanya itu, peneliti juga menemukan bahwa lingkungan lembap setelah lilin-lilin ditiupkan mampu mendorong pertumbuhan 100 jenis bakteri berbeda.

Walaupun bukan berarti peneliti melarang rutinitas tiup lilin ulang tahun, setidaknya temuan ini membuatmu mulai berhati-hati tentang risiko infeksi bakteri di kue ulang tahun. Apalagi jika si peniup lilin sedang mengalami gejala infeksi seperti pilek, batuk, dan flu. Bisa menular, kan?

Jangan lupa untuk selalu meningkatkan dan menjaga daya tahan tubuh dengan mengonsumsi makanan sehat, istirahat cukup, dan mengonsumsi suplemen jika perlu. (Suara.com/Firsta Nodia)