lifestyle

Minum Teh Panas Bisa Meningkatkan Risiko Kanker, Ini Kata Studi

Teh panas rupanya bisa membawa penyakit ganas.

Dinar Surya Oktarini
Kamis, 21 Maret 2019 | 15:43 WIB

Minum teh sudah jadi kebiasaan banyak orang setiap hari, apalagi teh panas yang diseduh saat hawa dingin. Selama ini teh diklaim memberi banyak manfaat, tapi hasil penelitian terbaru tentang teh panas mungkin membuatmu berubah pikiran.

Dilansir dari Next Shark, sebuah tim peneliti dari Iran menemukan bahwa peminum teh yang lebih suka minuman mereka pada suhu 60 derajat Celcius (140 derajat Fahrenheit) atau lebih dan minum lebih dari 700 ml (kira-kira dua gelas besar) sehari memiliki risiko 90% lebih tinggi terkena kanker esofagus atau kerongkongan.

Risiko itu lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi lebih sedikit teh dengan suhu yang lebih dingin. Studi ini diterbitkan di International Journal of Cancer.

Baca Juga: Gaya Nagita Slavina saat Gelar Aqiqah Baby Lily, Gaunnya Cuma Rp700 Ribuan

Ilustrasi teh hitam. (Unsplash)

 

Studi ini memeriksa 50.045 individu berusia 40 hingga 75 tahun di Golestan, sebuah provinsi di Iran timur laut, selama periode rata-rata 10 tahun. Para peneliti mendeteksi 317 kasus baru kanker kerongkongan dari 2004 hingga 2017.

"Banyak orang menikmati minum teh, kopi, atau minuman panas lainnya," kata pemimpin penulis Dr. Farhad Islami , yang bertindak sebagai direktur strategis American Cancer Society (AMC).

Baca Juga: Cara Mencairkan Daging Beku, Simak Tips dari Chef Yuda Bustara

"Namun, menurut laporan kami, minum teh yang sangat panas dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan, dan karena itu disarankan untuk menunggu sampai minuman panas menjadi dingin sebelum minum," tambahnya.

Sementara penelitian sebelumnya telah mengamati hubungan antara konsumsi teh panas dan kanker kerongkongan, penelitian ini adalah yang pertama untuk menentukan kisaran suhu.

Ilustrasi minum teh. (Unsplash/Drew Coffman)

 

Menurut Badan Internasional untuk Penelitian Kanker, kanker kerongkongan menempati urutan kedelapan di dunia dan menewaskan sekitar 400.000 orang setiap tahun. Ini umumnya disebabkan oleh distraksi berulang-ulang ke kerongkongan oleh asap, alkohol, refluks asam dan panas.

Baca Juga: Cocok untuk yang Intolerasi Laktosa, Haus! Rilis Menu Baru Oat Coffee Caramel Macchiato

Temuan ini sangat relevan untuk peminum teh di daerah di mana minuman biasanya disajikan panas, berbeda dengan Amerika Serikat dan Eropa Barat, di mana teh biasanya diminum setelah suhunya dingin.

lifestyle

Cara Mencairkan Daging Beku, Simak Tips dari Chef Yuda Bustara

Bukan direndam air, begini cara mencairkan daging beku yang aman dan efektif.

lifestyle

Ternyata Habis Rp60 Juta, Shandy Purnamasari Syok saat Jajan Skincare

Shandy Purnamasai menghabiskan uang lebih dari Rp60 juta untuk membeli banyak produk skincare.

lifestyle

Si Paling Introvert, Nicholas Saputra Tak Pernah Kesepian saat Sendirian

Nicholas Saputra justru menganggapnya sebagai sesuatu yang melegakan.

lifestyle

Nagita Slavina Bagikan Tips Tangkal Rasa Insecure dan Cara Temukan Kecantikan Sejati

Nagita Slavina berbagi beberapa tips yang dapat membantu kita untuk tidak merasa insecure dan menemukan kecantikan sejati.

lifestyle

Kenali Gejala Masalah Kesehatan Mental dan Bahaya Self-diagnosis

Samantha Elsener, mengungkapkan bahwa gangguan kesehatan mental memiliki spektrum yang sangat luas.

lifestyle

8 Arti Mimpi Buaya Putih, Bukan Pertanda Mistis

Apakah kamu pernah mimpi melihat buaya putih?