Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Tidur miring sambil bermain ponsel memang nyaman dan menyenangkan. Namun, kebiasaan itu ternyata bisa memicu kerusakan pada tulang belakang.
Dilansir dari World of Buzz, seorang gadis 16 tahun dari Kaohsiung, Taiwan, dilaporkan mengalami sakit punggung parah. Setelah berkonsultasi dengan ahli bedah ortopedi, ia melakukan screening tulang belakang.
Ternyata, sisi kiri tulang belakangnya memiliki kelengkungan hingga 50 derajat.
Dokter menyimpulkan kelengkungan parah itu disebabkan oleh kebiasaan selalu berbaring dengan sisi kanannya di tempat tidur sembari bermain ponsel.
Baca Juga
Dia mengatakan bahwa posisi tidur miring itu telah memberikan lebih banyak tekanan pada sisi kanan, terutama pada vertebra toraks dan vertebra lumbalisnya.
Dokter juga menjelaskan jika gadis itu jarang berolahraga sehingga otot-otot intinya tidak cukup kuat menopang tubuhnya dalam posisi tersebut untuk waktu yang lama.
Tentu saja, ini bukan satu-satunya masalah postur tubuh yang ditemui dokter. Dokter mengatakan bahwa ada kasus lain yakni pasiennya menderita kelengkungan tulang belakang hingga 38 derajat.
Masalah itu terjadi karena pasiennya sering melihat ke bawah pada ponsel. Dokter kemudian menyarankan agar selalu memastikan postur tubuh baik setiap kali menggunakan ponsel. (Himedik.com/Yuliana Sere)
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi