
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Seorang terapis kecantikan harus mengalami nasib tragis setelah melakukan 2 operasi plastik sekaligus. Ia mengalami pembekuan darah setelahnya dan tidak mendapat obat untuk menyelamatkan nyawanya.
Seperti yang dikutip dari Daily Mail, Louise Harvey, membayar 7.000 poundsterling atau Rp131 juta untuk melakukan operasi pengencangan perut dan payudara pada saat bersamaan.
Operasi plastik itu memakan waktu tiga jam di sebuah rumah sakit swasta London.
Diketahui ibu tiga anak ini, yang memiliki riwayat pembekuan darah di keluarganya. Ia meninggal 17 hari kemudian karena komplikasi setelah pingsan di rumahnya di Norwich, Inggris.
Baca Juga

Louise dinyatakan mengalami pembekuan darah yang berujung komplikasi kesehatan. Saat ini pengadilan telah melakukan investigasi atas kasus ini.
Petugas kepolisian setempat mempertanyakan mengapa dokter tidak memberikan resep pengencer darah ke Louise. Sebab sebelum melakukan operasi plastik, dokter sudah mengecek riwayat penyakit pasien.
Dokter sudah tahu bahwa saudara perempuan dan neneknya masing-masing menderita trombosis vena dalam karena pembekuan darah di masa lalu.
Pihak kepolisian curiga bahwa rumah sakit tersebut tidak menjalani prosedur operasi plastik yang sesuai dengan riwayat penyakitnya. Sehingga nyawa wanita berusia 36 tahun itu harus terenggut.
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi