Rabu, 10 April 2019 | 13:02 WIB
Pria 65 tahun bernama Rickie Huitt asal Lowa, Amerika Serikat, tersebut divonis menderita kanker prostat. Dia bahkan sudah kehilangan kejantanan miliknya. Namun, ternyata semuanya salah.
Begitu didiagnosis kanker prostat, mantan pekerja pabrik John Deere itu dijadwalkan untuk operasi pengangkatan kelenjar prostat. Sejak operasi itu, Huitt mulai menderita kerusakan saraf dan dibiarkan impoten.
Ironisnya, ternyata dokter di Klinik Lowa yang menangani Huitt salah melihat file pasien lain dan malah memberi diagnosis kanker prostat pada Huitt. Atas dasar salah diagnosis dan membuatnya kehilangan kejantanan, Huitt pun melaporkan klinik tersebut ke pihak berwajib.
Baca Juga: 30 Stiker Toples Lebaran yang Desainnya Bikin Gemas, Gratis Siap Cetak!
Pengacara Huitt awalnya menuntut pihak klinik untuk membayar ganti rugi sebesar USD 15 juta atau sekitar Rp 212,3 miliar atas efek salah diagnosis yang mengganggu kehidupan rumah tangga kliennya.
''Baginya kehilangan kejantanan membuat kehidupan rumah tangganya berada di ambang kehancuran,'' ujar pengacara Huitt, seperti dilansir dari NY Post.
Namun pihak kejaksaan memutuskan besaran ganti rugi yang harus dibayar pihak klinik hanya USD 12,25 juta atau sekitar Rp 173 Miliar atas dasar salah diagnosis dan tindakan operasi kelenjar prostat.
Baca Juga: Tyas Mirasih Jual Tas Mewah ke Nagita Slavina, Hasilnya di Luar Ekspektasi
Baca Juga: Sepatu Pernikahan Sandra Dewi Disorot Lagi, Bertabur Ribuan Kristal
Joy Trueblood, dokter di Klinik Lowa mengatakan kepada para jaksa penuntut dalam sebuah pernyataan bahwa dia sedang menangani dua pasien pada 2017 lalu. Akibat mencampuradukkan file riwayat kedua pasiennya. Siapa sangka itu berujung insiden salah diagnosis. (Suara.com/Firsta Nodia)