
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Bubble tea sepertinya sudah menjadi minuman favorit hampir segala usia. Kamu mungkin juga sepakat kalau minuman manis penuh warna ini paling enak diminum saat siang hari nan terik. Minum bubble tea bakal jadi cara terenak untuk menghilangkan gerah.
Nah, menyadari bubble tea ini masuk dalam kategori minuman tidak sehat, Donna Chen, seorang ahli diet terkenal, memberi saran untuk mengubah bubble tea menjadi sesuatu yang relatif lebih sehat.
Melansir dari World of Buzz, begitu saran dari Donna. Pertama, kamu disarankan mengurangi ukuran minuman dari ukuran besar menjadi lebih kecil secara bertahap. Begitu pula dengan upaya mengurangi kadar gula dalam minuman tersebut.

Kamu juga disarankan mengubah kebiasaan minum bubble tea setiap hari menjadi hanya beberapa hari sekali hingga akhirnya benar-benar bisa berhenti.
Baca Juga
Sebaiknya, pilih rasa yang tidak membutuhkan banyak kandungan gula dalam bahan-bahannya. Selain itu, memilih jeli atau jeli herbal disebut jauh lebih baik daripada mutiara.
Donna juga menambahkan, waktu terbaik minum bubble tea adalah 30 menit setelah olahraga.
Sederhananya, Donna menerangkan bahwa setelah berolahraga, salah satu transporter glukosa tubuh yang dikenal sebagai GLUT4 sangat aktif. Nah, selama waktu ini, tubuh bisa menggunakan gula dalam bubble tea dengan lebih cepat.
Selain itu, ia memperingatkan bahwa jika kamu minum bubble tea lebih dari 30 menit setelah olahraga, gula tidak akan habis tapi malah berubah menjadi lemak dalam tubuh. (HiMedik.com/Yuliana Sere)
Terkini
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women