
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Sering iri melihat pasangan yang suka pamer kemesraan di media sosial? Semua tampak indah dan menyenangkan, mulai dari momen makan bareng, jalan-jalan, shopping hingga traveling berdua.
Eh, tapi jangan langsung iri dulu. Apa mereka benar-benar bahagia? Sebuah sebuah penelian yang mengungkap fakta unik soal pasangan yang suka pamer kemesraan, lho. Dilansir Hello Sehat , menurut penelitian tersebut, pasangan yang suka pamer kemesraan di media sosial tidak benar-benar bahagia.
Peneliti menemukan, orang atau pasangan yang memiliki hubungan yang erat satu sama lain tidak akan mengumbar segalanya di media sosial. Penelitian yang melakukan uji dengan akun facebook ini, juga menunjukkan bahwa depresi bisa muncul karena penggunaan media sosial yang berlebihan.
Penggunaan media sosial berlebihan juga erat kaitannya dengan mental yang kurang sehat. Mereka yang benar-benar bahagia, tidak perlu pengakuan dari masyarakat media sosial. Nah, pasangan yang suka pamer kemesraan di media sosial cenderung mengisyaratkan bahwa mereka butuh ''pengakuan'' dari orang lain.
Baca Juga

Berbeda dengan mereka yang jarang pamer di media sosial. Mereka merasa tidak perlu sering-sering memperlihatkan pasangan satu sama lain untuk membuktikan pada dunia kalau mereka bahagia. Bagi mereka, bahagia tidak didapatkan di ranah publik dan tidak melulu harus posting untuk menunjukkan bahwa mereka saling mencintai.
Ketika pasangan sedang berbahagia, mereka seharusnya tidak ada waktu untuk update terus menerus. Lebih baik saling menghargai keberadaan satu sama lain di dunia nyata dan tidak mengorbankan banyak waktu untuk update di media sosial.
Tidak masalah sekali atau dua kali mengunggah kebahagiaanmu dan pasangan di sosial media. Hanya saja kalau terlalu sering, bagaimana meresapi kebahagiaan yang ada? Bukannya momen bahagia kalian malah terganggu, ya?
Meski begitu setelah ditelisik dari riset dan beberapa alasan rasional di atas, pasangan yang suka pamer kemesraan di media sosial ini mungkin saja benar bahagia. Namun, bisa jadi rasa bahagia ini muncul pada saat likes bertambah banyak atau adanya pujian ''relationship goals'' pada postingan mereka. Mereka jadi bahagia karena banyaknya pujian. (Suara.com/Silfa Humairah Utami)
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi