Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Mantan Pacar bintang sepak bola asal Brasil, Neymar, dihujat karena mengungggah sebuah foto kunci mobil Ferrari di akun Instagram-nya. Soraja Vucelic dituduh matre karena postingan ini.
''Kunci untuk hubungan yang sukses,'' tulisnya sambil menunjukkan gambar kunci berlatar kabin Ferrari yang mewah.
Postingan wanita kelahiran Serbia ini mengundang kritik netizen. Banyak yang menganggap dia matre karena mengukur sebuah hubungan asmara dari materi belaka.
''Kuncinya adalah cinta,'' balas netizen.
Baca Juga
''Tapi kau lebih murah dari Ferrari, maaf,'' komentar yang lainnya.
''Bagaimana kamu bisa mengukur materi sebagai kunci kesuksean?'' sindir yang lain.
Soraja sendiri diketahui telah terjun di dunia mode lebih dari satu dekade lalu, ketika dia berumur usia 19.
Belakangan, namanya disorot karena berpacaran dengan Neymar. Kabarnya Neymar sampai mengirim jet pribadi untuk menjemput Soraja kala itu.
Namun percintaan model 32 tahun ini dengan Neymar nggak berjalan mulus. Mereka kemudian memilih untuk berpisah.
Terakhir, santer terdengar kabar jika Soraja sudah bertunangan dengan seorang pria kaya raya asal Rusia yang identitasnya dirahasiakannya.
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi