lifestyle

Ini Alasan Kita Suka Bergosip, Simak Penjelasan Psikolog

Bergosip adalah salah satu cara bertahan hidup.

Rima Sekarani Imamun Nissa
Rabu, 22 Mei 2019 | 15:28 WIB

Semua orang suka bergosip. Itu adalah fakta yang sulit disangkal. Pasalnya, kita semua pasti pernah membicarakan orang lain, baik dalam konteks negatif maupun positif.

Bahkan melansir dari In Style, sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science menemukan bahwa orang bisa menghabiskan sekitar 52 menit per hari hanya untuk bergosip.

Lalu, mengapa kita menggunakan hampir satu jam waktu berharga untuk mengobrol tentang kehidupan orang lain? Apakah gosip semenarik itu?

Baca Juga: 3 Rekomendasi Face Wash, Kemasan Mini Cocok untuk Traveling

Mark Leary, PhD seorang profesor psikologi dan ilmu saraf di Universitas Duke yang berspesialisasi dalam psikologi sosial dan pribadi, memaparkan suka bergosip adalah naluri manusia yang mendasar karena kehidupan kita berakar dalam kelompok.

"Mengingat hal itu, mereka perlu memiliki informasi sebanyak mungkin tentang orang-orang di sekitar mereka untuk mengetahui seperti apa orang lain, siapa yang bisa dan tidak bisa dipercaya, siapa yang berteman dengan siapa dan lainnya," ucap Mark Leary.

Bergosip. (Shutterstock)

Mark menambahkan, gosip tidak cumamengajari kita tentang orang yang menjadi subjek pembicaraan, tetapi juga tentang orang yang berbicara.

Baca Juga: Riset Digital Ramadan 2024: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Paling Getol Promosi di Media Sosial

"Saya bisa belajar hal-hal tentang sikap, kepercayaan, dan cara berurusan dengan orang-orang dengan melihat siapa dan apa yang kamu gosipkan. Bahkan jika saya tidak bergabung, hanya dengan mendengar gosip orang memberi tahu saya hal-hal tentang apa yang mereka anggap penting, apakah mereka dapat dipercaya untuk menyimpan rahasia, dan sebagainya," kata Mark.

Ilustrasi tiga orang perempuan sedang berbincang. [Shutterstock]

Selain itu, gosip rupanya juga bisa memperkuat ikatan sosial. Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science menemukan bahwa dapat gosip meningkatkan kerja sama kelompok dan membuat anggota menjadi lebih rendah hati.

Tentu saja, kita tidak dapat melupakan bahwa bergosip terkadang membawa efek jelek. Intinya, gosip bisa memisahkan maupun menyatukan orang dengan mudah.

Baca Juga: Erina Gudono Umrah Bareng Suami, Tas Branded Rp100 Juta Curi Perhatian

"Pada dasarnya, berbagi informasi tentang orang lain adalah penting," ungkap Mark Leary.

lifestyle

Riset Digital Ramadan 2024: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Paling Getol Promosi di Media Sosial

Raffi Ahmad dan Nagita Slavina tercatat menjadi influencer yang paling aktif mempromosikan produk selama Ramadan 2024.

lifestyle

Daftar Libur Tanggal Merah Mei 2024, Manfaatkan Long Wekeend 2 Kali!

Kamu bisa menggunakan long weekend untuk liburan bersama orang terdekat.

lifestyle

Cinta Laura Naik Pesawat Kelas Ekonomi, Langsung Banjir Pujian

Cinta Laura terlihat santai naik pesawat kelas ekonomi bersama kekasihnya.

lifestyle

Terbukti Bermanfaat, Nola B3 Wariskan Kebiasaan Minum Jamu saat Menstruasi ke Putrinya

Nola B3 sudah terbiasa minum jamu sejak mengalami menstruasi pertama.

lifestyle

Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo Liburan Berdua, Romantisnya Bikin Iri

Zaskia Adya Mecca dan Hanung Bramantyo menikmati liburan tanpa anak-anak.