Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Apakah kalian pernah melihat CEO Telegram di Instagram? Sosoknya yang tampan dan sering memakai baju serba hitam membuatnya jadi idaman cewek-cewek di seluruh dunia.
Ya, pria bernama Pavel Durov ini memang berbeda dari CEO IT lainnya yang hobi tampil berkaus sederhana dan selalu pakai sneakers. CEO Telegram ini sering mengunggah foto stylish berbaju necis di akun Instagram miliknya.
Dengan baju serba hitam yang menjadi ciri khasnya, Pavel Durov terlihat cool sekaligus kharismatik. Saking gantengnya, Pavel Durov kerap dipuji bagaikan aktor film laga oleh pengikutnya.
Pria tampan ini adalah CEO Telegram, sebuah aplikasi berbagi pesan yang terenkripsi alias terjaga rahasianya. Uniknya, dia menemukan formula aplikasi ini ketika dirinya menjadi buronan Rusia.
Baca Juga
Dilansir dari The New York Times, Pavel Durov pernah membuat situs media sosial berbahasa Rusia pertama yang diberi nama VKontakte. Berkat media sosial itu, dia berhasil mendulang kekayaan hingga Rp 3,6 triliun.
Sayang, saat berada di puncak popularitas, CEO ganteng ini mendapat tuduhan sebagai anti pemerintah Rusia. Media sosialnya dianggap berbahaya, bahkan hingga berada di bawah pengawasan ketat pemerintah.
Saat mendapat panggilan untuk penyelidikan, Pavel Durov mangkir dan menjadi buronan. Masa-masanya jadi buronan itu yang membuatnya produktif dan menghasilkan aplikasi berbagi pesan yang lebih aman dan lebih cepat.
Belakangan, kita menyebut aplikasi itu sebagai Telegram.
Kini kehidupan Pavel Durov sudah kembali ke puncak. Dia memutuskan pergi meninggalkan Rusia dan tak pernah meyakinkan dirinya sendiri untuk kembali ke negara asalnya.
Dari akun Instagramnya, terlihat pula jika CEO 35 tahun ini mencintai traveling. Dia kerap bepergian ke berbagai negara dan mengunggah foto-fotonya di media sosial.
Saking seringnya mengunggah foto diri di Instagram, beragam sebutan pun menghampiri dirinya, mulai CEO Flamboyan hingga CEO narsis. Walau begitu, tak ada yang lebih epik dari panggilan 'Mark Zuckerberg-nya Rusia'.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat