Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Siapa yang tak mengenal kenal Taylor Swift dan Katy Perry? Seperti yang kita ketahui, dua wanita yang sama-sama berprofesi sebagai penyanyi dunia ini memang dikabarkan mempunyai hubungan tidak baik sejak beberapa tahun lalu.
Namun, tiba-tiba publik benar-benar dibuat geger dengan rilisnya video klip terbaru lagu Taylor Swift berjudul 'You Need to Calm Down'. Pada akhir video klip, ada kejutan besar yang tak akan disangka oleh banyak orang.
Bagaimana tidak, video klip itu memunculkan sosok yang tak pernah diduga sama sekali oleh publik. Dia merupakan wanita yang disebut-sebut sebagai musuh abadi Taylor Swift dan tak lain adalah Katy Perry.
Permusuhan keduanya yang sudah digembar-gemborkan oleh media selama ini langsung hilang begitu saja dengan sebuah pelukan. Secara tak langsung, hal itu mengumumkan bahwa perdamaian di antara mereka memang benar-benar terjadi.
Baca Juga
'You Need to Calm Down' dikemas dengan nuansa artistik yang menyenangkan. Pesta kostum dan warna-warni yang ditunjukkan melunakkan berbagai kritik dan protes yang digambarkan video klip itu.
Adegan paling mengejutkan terjadi di bagian akhir. Taylor Swift yang berkostum kentang goreng berpelukan dengan Katy Perry yang memakai kostum burger.
Secara simbolis, kedua makanan ini sering terlihat bersama dan nyaris tak pernah terpisahkan. Berhubungan dengan kembali rukunnya Taylor Swift dan Katy Perry, ternyata ada fakta unik yang penting untuk diulik.
Dilansir dari Daily Mail, dalam wawancara bersama UK's Capital Breakfast, Taylor Swift mengaku bahwa hubungan mereka telah membaik sejak tahun 2018 lalu.
Hal tersebut terjadi saat tunangan Orlando Bloom itu mengirimkan bingkisan untuk Taylor Swift sebelum Reputation Stadium Tour digelar.
"Dia dan saya benar-benar berhubungan baik untuk sementara waktu. Dia mengirimi saya catatan yang sangat bagus sebelum tur saya dimulai, beberapa waktu lalu. Sejak saat itu kami sudah berhubungan baik," ungkap Taylor Swift.
Penyanyi 29 tahun itu pun menjelaskan bahwa hubungannya dengan Katy Perry terus membaik. Mereka kerap menghadiri pesta yang sama, saling menyapa, dan memberikan pelukan saat berjumpa.
"Lalu kami bertemu satu sama lain di sebuah pesta dan berjalan ke satu sama lain dan berpelukan dan berbicara tentang banyak hal, dan kemudian kami bertemu lagi dan nongkrong di pesta lain dan itu seperti sesuatu yang terasa jauh lebih ringan tentang hidupku ketika segalanya menjadi sangat baik di antara kami," tutur Taylor Swift.
Meski hubungannya dengan Katy Perry telah membaik, ternyata itu tidak membuat keduanya serta merta merasa harus mengumumkan ke publik bahwa sudah tak ada lagi perseteruan. Terus seperti itu sampai akhirnya Katy Perry dan Taylor Swift dalam video klip bersama.
Perseteruan antara Taylor Swift dan Katy Perry berlangsung sekitar tahun 2014. Pemicunya disebut berkaitan dengan perebutan penari latar.
Hal tersebut diungkapkan Katy Perry saat ia muncul di acara Late Late Show beberapa waktu lalu. Kepada James Corden, Katy Perry berkata bahwa ada tiga penari latar yang meninggalkan tur Taylor Swift untuk bergabung dalam Prism World Tour.
Kala itu, Katy Perry pun berusaha untuk berbicara dengan Taylor Swift tapi tak ada tanggapan. "Aku mencoba berbicara kepada dirinya (Taylor Swift) tentang hal itu dan dia tidak mau berbicara padaku," ujar Katy Perry.
Selain itu, publik pun sempat berspekulasi tentang masalah lain yang membuat kedua penyanyi ini berseteru tentang John Mayer. Masalahnya, mereka sama-sama menjadi mantan pacar penyanyi ganteng berumur 41 tahun.
Lagu 'You Need to Calm Down' inikemudian menyampaikan beberapa pesan yang lugas. Taylor Swift mempermanis lagunya dengan beragam permainan kata yang menarik dan unik.
Intinya, Taylor Swift ingin menyampaikan pesan kepada para pemikat musik untuk tidak membesar-besarkan masalah yang dia hadapi. Jadi menurut kalian, bagaimana tentang lagu dan video klip lagu terbaru Taylor Swift?
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri