
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Reputasi coconut oil atau minyak kelapa belakangan meningkat di kalangan penganut gaya hidup sehat. Minyak kelapa diyakini memiliki banyak manfaat baik.
Namun ternyata ada fakta berkebalikan dari opini populer tersebut. Seperti dilansir dari In Style, seorang profesor malah mengungkapkan bahwa minyak kelapa bisa menjadi racun.
Karin Michels, seorang profesor di departemen epidemiologi di Sekolah Kesehatan Masyarakat TH Chan di Harvard menyatakan bahwa minyak kelapa adalah salah satu makanan terburuk yang dapat dimakan dan merupakan racun murni.
Profesor itu melanjutkan, tidak ada penelitian yang menunjukkan bahwa minyak kelapa punya manfaat kesehatan yang signifikan. Justru asam lemak jenuh yang dikandungnya dapat menyumbat arteri.
Baca Juga
Ini bukan pertama kalinya minyak kelapa memicu kontroversi sebagai makanan sehat. Selain fakta bahwa minyak kelapa penuh lemak jenuh, tahun 2017 lalu, American Heart Association mengeluarkan peringatan terhadapnya.

Mereka mengklaim bahwa diet tinggi lemak jenuh bisa menempatkan seseorang pada risiko lebih besar terkena penyakit jantung.
Namun, profesor Harvard lainnya mengatakan bahwa minyak kelapa mungkin tidak baik untuk, tetapi memakannya tidak akan membunuh seseorang.
Dalam sebuah posting di situs web Harvard Medical School , Walter C. Willett, MD Harvard School of Public Health, departemen nutrisi mengatakan, hal yang menarik dari minyak kelapa adalah juga memberi peningkatan kolesterol HDL yang baik.
"Lemak dalam makanan, apakah itu jenuh atau tidak jenuh, cenderung mendorong level HDL naik, tetapi minyak kelapa tampaknya sangat manjur dalam melakukannya," ujar dia.
Oleh karena itu, sebelum kamu pergi membuang botol penuh minyak kelapa, sebaiknya pikirkan hal di atas. Seperti makanan berlemak lainnya, menikmati minyak kelapa minimal tidak akan menyebabkan langsung terserang penyakit jantung esok harinya. Konsumsi minyak kelapa dengan bijak, ya.
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi