Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Diet seolah telah menjadi tuntutan wajib bagi banyak artis Korea. Namun, Yoo Jiae Lovelyz malah mengaku tidak mau lagi menyiksa dirinya dengan program diet ketat.
Dilansir dari Koreaboo, Rabu (10/7/2019) kemarin, dalam sebuah wawancara dengan BNT Magazine baru-baru ini, Yoo Jiae mengungkapkan dirinya sudah tidak diet sama sekali.
Katanya, dia telah berhenti diet sejak Lovelyz melakukan promosi untuk album "Destiny" pada 2016 lalu. Artinya, itu sudah berlangsung selama tiga tahun terakhir.
"Sejak promosi "Destiny" kami, aku berhenti melakukan diet. Aku pikir kamu hanya bisa bertahan di karier ini jika kamu sehat," ungkap dia.
Baca Juga
Yoo Jiae sendiri percaya bahwa semua idol Korea semestinya fokus pada kesehatan tubuh, ketimbang selalu memikirkan berapa berat badan mereka.
Perkara berat badan dan tuntutan untuk selalu terlihat cantik dengan menampilkan bentuk tubuh ideal memang selalu menjadi isu hangat di kalangan artis Korea. Namun, bagi Yoo Jiae, kesehatan harus tetap menjadi hal yang diutamakan.
Dia lalu juga membeberkan kebiasaan para member Lovelyz yang senang berbagi camilan tengah malam bersama. Hal itu jelas sangat terlarang bagi siapapun yang menjalani diet ketat.
"Kami selalu memesan camilan larut malam ketika kami di asrama. Masing-masing memiliki selera berbeda, jadi kami memesan beragam makanan," tutur artis Korea yang memang tetap terlihat langsing meski mengaku tidak diet itu.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat