Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Camila Cabello baru-baru ini menanggapi para fans yang melakukan body shaming. Akhir pekan lalu, penyanyi berusia 22 tahun itu mengunggah IG story dan menyuarakan tentang anggapan tubuh ideal.
Seperti melansir dari Metro, dalam unggahan tersebut Camila menuliskan bahwa ia sedang mencari-cari foto lama di akunnya untuk memperingati dua tahun single "Havana". Single yang berkontribusi penting pada karirnya.
Di tengah pencarian, ia menemukan banyak komentar body shaming yang ditujukan padanya. "Jujur, hal pertama yang saya rasakan adalah sangat tidak aman, hanya membayangkan seperti apa gambar-gambar ini, oh tidak! Selulitku! Oh tidak! Saya tidak mengisap perut saya!" tulisnya.
Tapi kemudian ia menyadari bahwa hal tersebut tidaklah buruk. "Tentu saja ada sudut buruk, tubuh saya tidak terbuat dari batu atau semua otot," ujarnya.
Baca Juga
Penyanyi yang sekarang dikabarkan dekat dengan Shawn Mendes ini lalu menyoroti tentang gadis-gadis muda yang tumbuh di dunia ber-airbrush.
Gadis-gadis itu tumbuh di era media sosial, mereka terus melihat-lihat foto, diedit hingga mulus, dan berpikir bahwa hasil editan itu nyata. "Tidak. Itu palsu. Dan kepalsuan menjadi realitas yang baru," kata dia.
Di akhir unggahan, ia mengajak para perempuan untuk menerima bentuk tubuh apa adanya. "Girls, selulit itu normal. Lemak itu normal. Itu indah dan alami," ia melanjutkan.
Ini bukan pertama kalinya Camila Cabello bersuara tentang body shaming. Pada tahun 2018, pelantun "Senorita" ini menyerang haters yang berkomentar bahwa dia hamil karena membuat pose tangan di perutnya.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat