Senin, 02 September 2019 | 19:53 WIB
Hijabers inspiratif ini bernama Rayouf Alhumedhi. Sosoknya kian terkenal setelah masuk daftar remaja paling berpengaruh tahun 2017 versi majalah Time.
Dilansir dari laman Time, di usianya yang kala itu masih 16 tahun, Rayaouf berhasil mencetuskan emoji wanita berhijab pada perangkat Apple. Jadi, secara tidak langung, ia lah sang pembuat emoji wanita hijabers.
Ia mengaku ide pembuatan emoji yang mewakili wanita berhijab bukan cuma untuk bersenang-senang, tetapi juga menunjukkan identitas sebagai muslimah.
Baca Juga: 20 Pantun Gombal, Bikin Orang Tersayang Salah Tingkah Parah
Remaja yang kini berusia 18 tahun tersebut berharap hadirnya emoji hijabers dapat mewakili seluruh muslimah di dunia.
"Ini penting untuk identitas saya. Saya pikir emoji ini akan mempengaruhi dunia secara tak langsung," ungkap dia.
Perempuan asal Arab Saudi yang sekarang tinggal di Jerman tersebut mengusulkan emoji bergambar wanita berhijab pada 2016 kepada The Unicode Consortium.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Raka Curhat Jerawatan, Butuh Skincare?
Itu adalah perusahaan nirlaba yang mengulas dan mengembangkan emoji-emoji terbaru. Usulan Rayaouf ini lalu diterima dan dikembangkan di sana.
Perusahaan teknologi raksasa seperti Apple pun menerima emoji wanita berhijab itu. Apple mengumumkan kalau emoji wanita berhijab akan menjadi salah satu koleksi karakter emoji baru yang tersedia di perangkat mereka.
Rayouf Alhumedhi mengungkapkan, ide membuat emoji wanita berhijab pertama kali muncul ketika ia merasa bingung ketika mengobrol di Whatsapp bersama teman-temannya.
Ia pun mengatakan tidak ada emoji yang mewakili muslimah. Akhirnya dengan berbekal keberanian, Rayouf Alhumedhi menyusun proposal dan mengirimkannya kepada Unicode.
Baca Juga: Evoria Movement, Ajang Eksperimen dan Eksplorasi Kekayaan Intelektual
"Jelas tak ada emoji yang mewakili saya dan 550 juta wanita muslim di bumi ini. Dengan jumlah orang sebanyak itu, masa tidak ada satu pun emoji yang mewakili mereka? Saya menyadari bahwa banyak wanita berhijab yang menggunakan media sosial," tutur Rayouf.