Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Seiring kesibukan dan kebutuhan penggunanya, Anda barangkali kerap membutuhkan tas yang bisa memuat berbagai benda sekaligus saat bepergian. Nah, bisa dibilang, tas ransel memang lebih baik dibanding tas selempang karena memberi beban seimbang pada otot.
Sakit punggung akibat penggunaan memang tak bisa sepenuhnya dihindari. Namun, Anda bisa mengurangi risikonya dengan memakai ransel sebagai pengganti tas bahu dan selempang.
Meski begitu, Anda juga mesti memerhatikan beban yang dibawa. Banyaknya barang yang Anda masukkan otomatis membuat tas semakin berat. Tanpa disadari, itu tentu bakal kian membebani bahu dan punggung.
Nah, entah Anda ingin menggunakan tas punggung atau selempang, ada beberapa sejumlah strategi untuk meringankan beban bawaan tas di punggung dan bahu.
Baca Juga
Mengutip Hellosehat, berikut beberapa di antaranya.
1. Pilih ukuran tas yang kecil
Semakin besar tas yang dipakai, semakin besar pula kecenderungan Anda untuk memasukkan barang yang sebenarnya tak terlalu penting. Akibatnya, tas menjadi lebih berat.
2. Perhatikan lebar tali
Anda sebaiknya mencari tas dengan tali yang tebal dan lebar. Pasalnya, tali tas yang kecil bakal membuat otot bahu sakit.
3. Sesuai kebutuhan
Anda juga perlu mengelompokkan tas berdasarkan kebutuhannya. Misalnya, tas selempang untuk pergi bekerja dan latihan di gym pun mesti dibedakan karena isi beratnya yang tentu tak sama.
4. Cara simpel menjaga postur tubuh
Selalu gunakan kedua tali ransel atau berganti sisi bahu saat menggunakan tas selempang untuk menjaga postur tubuh Anda.
Pada dasarnya, kunci utama dalam memilih tas ransel dan selempang adalah mengetahui barang apa saja yang harus dibawa. Kalau hanya membawa sedikit barang dan tidak terlalu berat, Anda bisa memilih tas selempang atau bahu. Namun saat diharuskan untuk membawa laptop atau buku yang berat, sebaiknya Anda pilih tas ransel.
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?