Dewiku.com - Seorang gadis usia 16 tahun dari Kaohsiung mengalami buta warna karena keseringan bermain gadget selama liburan musim panas.
Menurut dr Hung Chi-ting, paparan sinar biru dari ponsel merusak beberapa sel mata yang akhirnya menyebabkan kebutaan warna. Ia juga mengatakan, kondisi gadis yang akrab disapa Liu ini baru pertama kalinya di dunia.
Sebelumnya, Liu sering main gadget hingga 10 jam sehari. Biasanya ia juga melakukan aktivitas itu di ruang gelap selama liburan.
Ia mulai menyadari buta warna ketika tak mampu membedakan lampu lalu lintas hingga menyebabkan kecelakaan. Liu pun sempat khawatir kalau penglihatannya perlahan akan meredup dan mengalami kebutaan total.
Oleh karena itu, Liu memutuskan pergi ke dokter. Dia lalu menjalani perawatan tahap awal pada September 2019 untuk mengatasi kondisi matanya.
"Saya tidak tahu lampu warna merah. Seorang teman sempat menarik saya ketika saya hendak menyebrang jalan karena tidak tahu bahwa lampu masih merah," kata dia, dikutip dari Asia One.
Setelah melakukan perawatan tahap awal, Hung menyarankan Liu untuk mengurangi aktivitasnya bermain gadget selama pengobatan matanya.
Ia juga menyarankan kepada semua orang agar tak bermain ponsel lebih dari 5 jam sehari. Selain itu, penting untuk mengistirahatkan mata paling tidak 10 menit setiap 30 menit saat main gadget.
Terkini
- Kulit Mulus Tanpa Drama: Tren Regenerative Therapy yang Sedang Naik Daun
- Gerbong Khusus Perempuan di KRL: Solusi Aman di Perjalanan Atau Cuma Bikin Ribut?
- Clean Beauty Baru yang Siap Rebut Hati Pecinta Skincare Indonesia
- Gowes Bukan Sekadar Gaya: Perempuan Bersatu Lawan Kekerasan Digital Biar #SamaSamaAman
- Memilih Susu Pertumbuhan Anak: Tips untuk Orang Tua Masa Kini
- Kenapa Cewek Suka Mengingat-Ingat Kesalahan Pasangan? Ini Penjelasannya
- The Club Series: Kuas MUA Sporty-Luxury yang Bikin Makeup Auto Flawless
- Quality Time Ala Keluarga Modern: Nggak Perlu Jauh, yang Penting Bermakna
- Olahraga Makin Hits, Outfit Tetap Santun: Tren Sportwear Modest yang Lagi Naik Daun
- Ketika Kehamilan Datang Tanpa Diminta: Sunyi, Stigma, dan Ruang #SamaSamaAman yang Mesti Kita Ciptakan