Jumat, 15 November 2019 | 18:01 WIB
Alicia Keys selama ini dikenal sebagai penyanyi R&B. Namun, tak banyak yang menyoroti kehidupannya sebagai seorang ibu.
Baru-baru ini, Keys membagikan video tentang anak laki-lakinya yang menolak pakai kuteks warna pelangi. Putra bungsunya yang baru berusia 4 tahun itu khawatir, pilihan warnanya tak akan diterima oleh lingkungan sekitar.
Mulanya, Alicia Keys pergi bersama putra bungsunya, Genesis Ali Dean, datang ke tempat pedikur dan manikur. Melansir dari Popsugar, ibu dan anak ini sepakat untuk mewarnai kuku.
Baca Juga: Kris Dayanti Akui Tetap Full Makeup di Rumah, Ini Alasannya
Putranya tampak antusias memilih warna pelangi untuk menghiasi kukunya. Namun begitu kuku mereka selesai diwarnai, Genesis tiba-tiba merasa ada yang salah dengan kukunya. Dia mendadak menolak warna pelangi yang dipilihnya sendiri
"Mommy, aku tidak mau warna ini," kata Keys meniru perkataan anaknya.
Kaget karena anaknya tampak tidak suka dengan warna kuku yang ia pilih, Keys berusaha bertanya, apa yang membuat Genesis berubah pikiran.
Baca Juga: Evoria Movement, Ajang Eksperimen dan Eksplorasi Kekayaan Intelektual
Rupanya Genesis yang baru berumur 4 tahun takut jika warna pilihannya mungkin saja tidak disukai oleh orang lain.
"Sangat tidak dipercaya, anak umur 4 tahun tapi telah mengerti konsep bahwa seseorang akan menghakiminya hanya karena dia memilih warna," ungkap Alicia Keys.
Tidak mau anaknya berkecil hati karena merasa dihakimi, ia lalu menjelaskan secara perlahan untuk tetap percaya diri dan jangan pedulikan perkataan orang lain.
"Jika kamu suka, lakukan. Tak usah pedulikan omongan orang lain," ujar dia.
Pengalaman ini membuka mata Alicia Keys dan mengajak pengikutnya untuk lebih berhati-hati dalam memberi komentar. Daripada menghakimi seseorang dari pilihannya, sebaiknya cari tahu dulu sisi maskulin dan feminin dari orang itu.
Baca Juga: Apa Itu Perjanjian Pisah Harta? Dilakukan Sandra Dewi dan Harvey Moeis
Alici Keys berharap semua orang dapat bebas mengakspresikan diri tanpa mesti takut terbelenggu dengan stereotip di masyarakat.