
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Perkara social distancing di tengah pandemi virus corona Covid-19 membikin banyak orang-orang di seluruh dunia tak lagi bisa berhubungan secara langsung. Wajar saja jika belakangan ada yang mulai merasa kesepian meski masih bisa berkomunikasi secara online dengan orang tersayang.
Hal ini bisa bertambah parah bagi mereka yang baru saja putus cinta sebelum karantina atau malah kandas di kala menjalani karantina.
Tidak hanya terisolasi secara fisik, mereka yang putus cinta dan patah hati di kala social distancing dapat merasa lebih kesepian secara emosional.
"Sebagai tambahan rasa sakit karena putus, kau juga merasa sendiri karena karantina," ungkap terapis keluarga dan pernikahan Virginia Gilbert, dilansir dari Huffpost.
Baca Juga
-
Pria Ini Cetak dan Jilid Chat Story, Warganet: Bisa Buat Skripsi!
-
Melamar saat Kekasih Wisuda, Tukang Bakso Bakar Berbagi Tips Dapat Pacar
-
Tidak Cocok Menjomblo, Hubungan Romantis Bikin Deretan Zodiak Ini Bahagia
-
Alasan Wanita Idaman Lain Merebut Suami Orang, Nomor 5 Bikin Kesal!
-
Selingkuh dengan Rekan Kerja, Pria Beristri Ini Malah Kena Penyakit Seksual
-
25 Tahun Lebih Mencintai Suami Orang, Wanita Ini Berbagi Kisah Sendunya
"Normalnya kau akan bertemu teman, tapi sekarang semua di rumah."
Belum lagi, situasi bakal semakin rumit jika kamu baru saja putus dan malah terjebak isolasi dengan keluarga. Privasi untuk menangis atau bersedih pun terasa berkurang.
Nah, bagi kamu yang mengalami masalah tersebut, jangan panik dulu. Masih melansir Huffpost, inilah deretan tips yang bisa dilakukan untung mengurangi rasa kesepian akibat putus kala social distancing.

1. Mengakui rasa sakit yang ada
Menurut Virginia Gilbert, mengakui rasa sakit pasca perpisahan adalah langkah yang penting.
"Observasi bagaimana kondisimu yang tidak lagi memiliki pasangan selama pandemi," ungkapnya.
Dengan demikian, kamu pun bisa bersikap lebih objektif dan berfokus pada kondisimu alih-alih berpikir secara emosional.
2. Gunakan waktumu dengan bijak
Setelah memahami perasaanmu, carilah cara untuk mengisi waktu dengan bijak. Jangan malah gunakan waktumu di rumah untuk stalking mantan.
Dibandingkan menyiksa diri sendiri, kamu bisa melakukan aktivitas bermanfaat lainnya seperti yoga atau membaca.
3. Gunakan pekerjaan dan rutinitas yang sehat sebagai pengalih perhatian
Opsi lainnya, kamu bisa berfokus pada pekerjaan yang harus dilakukan di rumah.
Selain itu, jangan lupa untuk melakukan rutinitas sehat seperti berolahraga ringan di rumah. Tak hanya baik untuk kesehatan fisik, hal ini juga bermanfaat bagi kesehatan mentalmu setelah putus cinta.
4. Membuat jurnal
Demi memastikan kamu mencoba move on, cobalah menulis jurnal tentang perasaanmu sehari-hari.
Jurnal juga dapat digunakan untuk menggantikan keberadaan temanmu di tengah social distancing ini. Karena tak dapat bertemu secara fisik, cobalah untuk menuangkan perasaanmu pada jurnal.
Opsi lainnya, kamu dapat menulis hal-hal yang membuatmu bersyukur di dalam jurnal.
5. Anggap ini sebagai kesempatan untuk memulai sesuatu yang baru
Putus cinta di tengah karantina pandemi corona memang terdengar menyedihkan. Namun, adanya jarak di antara kalian juga dapat membantu menyembuhkan luka.
Gunakanlah waktu karantina untuk menyembuhkan dirimu sendiri. Selain itu, adanya karantina juga memastikan kamu tak memiliki kesempatan bertemu mantan secara langsung.
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi