
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Tiffany Wedekind merupakan wanita tertua yang masih hidup meski mengidap kondisi langka bernama progeria. Kondisi ini membuat dia terlihat lebih tua dari umur aslinya.
Melansir Metro, Sabtu (24/10/2020) akhir pekan kemarin, kelainan genetik ini membuat Tiffany menua 8 kali lebih cepat dari orang biasa. Penampilan Tiffany pun mirip nenek-nenek, meski dirinya baru berusia 43 tahun.
Wanita ini juga merupakan pasien progeria tertua yang berhasil bertahan hidup hingga kini. Normalnya, penderita progeria tak berusia panjang.
"Aku berusaha sebaik mungkin untuk tetap sehat karena aku sangat beruntung masih bisa di sini. Pola pikirku adalah aku dapat mati kapan saja, dan aku mencoba untuk menikmati hidup yang kumiliki," ungkap Tiffany.
Baca Juga
-
Sudah Jadi Korban Selingkuh, Wanita Ini Tetap Gagal Move On dari Mantan
-
Jangan Dibiarkan, Lakukan Ini saat Bercak Hitam Muncul di Kulit
-
Gaya Kasual Meghan Markle Curi Perhatian, Totalnya Capai Rp 6,9 Miliar
-
Hobi Pakai Rok dan High Heels, Ayah 3 Anak Ini Ubah Stereotip Gender
-
Viral Pasangan Beda Usia 62 Tahun, Suami Masih Perkasa berkat Ramuan Herbal
-
Pemilik Salon Ungkap Dampak Salah Pilih Sampo, Cat Rambut Jadi Mudah Luntur
"Aku menua lebih cepat dari orang lain dan jujur saja, aku tak tahu kenapa bisa hidup selama ini dan melebihi orang lain dengan progeria. Mungkin ini karena aku merawat diriku dengan baik."
Tiffany Wedekind bukanlah satu-satunya yang menderita progeria dalam keluarga. Saudara laki-lakinya juga punya kondisi sama, tapi meninggal tahun 2012 silam di umur 39.

Wanita 43 tahun ini didagnosis menderita progeria di umur 20-an. Sebelumnya, Tiffany tidak sadar bahwa dia mempunyai progeria.
Tiffany cuma bertumbuh hingga sekitar 135 cm. Dia juga memiliki bentuk wajah kecil, bibir tipis, dan suara yang tinggi karena kondisinya.
"Saat aku tumbuh besar, aku sadar aku berbeda dengan perempuan lain dan teman-temanku."
"Barulah saar rambutku mulai rontok dan aku kehilangan gigi di awal 20-an, dokter mulai bertanya-tanya tentang diriku," tambah Tiffany.
Penyakit langka ini disebabkan oleh mutasi genetik yang diwariskan orangtua. Penderita progeria umumnya mulai menunjukkan gejala di umur 2 tahun dan angka harapan hidup mereka di bawah 20 tahun.
Selain itu, pasien progeria kebanyakan meninggal karena masalah jantung atau tulang. Namun, Tiffany berhasil menjaga kesehatannya hingga kini.
"Semua dokter cuma memberitahu kami untuk menjaga diri dengan baik karena tak ada obat."
Selain menjaga kesehatan, Tiffany juga dikenal menyukai olahraga yoga. Kebiasaam sehat itu membantunya untuk tetap kuat terlepas dari tubuhnya yang menua dengan cepat.
"Aku tahu aku adalah anomali medis dan aku beruntung dapat berada di sini, tapi aku merasa sudah menjalani hidup yang sama menyenangkannya dengan orang lain," tutup Tiffany.
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi