Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Tak hanya di luar negeri, fenomena sugar daddy juga makin berkembang di Indonesia. Terlebih di kala pandemi, tidak sedikit yang memilih untuk mencari sugar daddy demi memenuhi kebutuhan finansial.
Istilah sugar daddy sendiri merujuk pada pria mapan dan lebih tua, yang memberikan uang hingga berbagai hadiah mahal untuk wanita lebih muda.
Belum lama ini, sebuah situs kencan online khusus para sugar daddy dan sugar baby merilis hasil survei mereka. Tak disangka, ternyata Indonesia merupakan negara kedua di Asia yang memiliki sugar daddy terbanyak.
Melansir SEA Mashable, survei yang dilakukan oleh situs SeekingArrangement itu mengungkap bahwa Indonesia punya lebih dari 60.250 sugar daddy.
Baca Juga
-
Biasa Jutaan, Nagita Slavina Bikin Kaget Pakai Aksesoris Seharga Rp9 Ribuan
-
Salmafina Sunan Makin Langsing, Apa sih Rahasianya?
-
Bikin Ngeri, Hidung Artis Tiongkok Ini Malah Hitam dan Busuk usai Oplas
-
Nenek 55 Tahun Tampil Tanpa Busana di Medsos, Tegaskan Seksi Tak Kenal Usia
-
Louis Vuitton Buka Bisnis Kafe dan Restoran, Harga Kopinya Cuma Segini
-
Maunya Fashionable, Wanita Ini Malah Punya Baju Couple dengan Anak Kecil
Negara Asia Tenggara lainnya yang mendapat angka cukup tinggi adalah Malaysia di tempat ketiga, dengan total 42.500 sugar daddy.
Posisi pertama untuk negara dengan sugar daddy terbanyak sendiri ditempati India. Total, terdapat 338 ribu sugar daddy di India.
Hasil survei sendiri melibatkan 556 ribu sugar daddy. Sebanyak 61% responden berasal dari India, sedangkan sisanya tersebar di negara lain.
Selain India, Indonesia, dan Malaysia, ketujuh negara lainnya yang masuk ke dalam daftar berturut-turut adalah Jepang, Hong Kong, Taiwan, Vietnam, Korea Selatan, Sri Lanka, dan Kamboja.
Menurut laporan SeekingArrangement, tren sugar daddy muncul di negara-negara yang mementingkan pendidikan pasca sekolah. Sebagai contoh, Malaysia punya utang mencapai RM 39 juta atau Rp 135 miliar untuk mahasiswa yang ingin menempuh pendidikan tinggi.
Sementara, negara seperti Jepang mempunyai 90 persen penduduk yang menginginkan pendidikan tinggi, dan Korea Selatan di angka 76 persen.
Penyebab lainnya adalah kesenjangan antara penduduk kaya dan miskin. Menurut CEO SeekingArrangement, Brandon Wade, hal ini menyebabkan banyak perempuan muda sengaja mencari pria kaya.
"Platform seperti SeekingArrangement membantu menghubungkan perempuan muda mandiri dan berdaya dengan pria yang lebih kaya, tak cuma untuk urusan finansial, tapi juga sebagai mentor atau jalan menuju masa depan yang lebih menjanjikan," tambah Brandon Wade.
Sebagai tambahan, keberadaan sugar daddy rupanya berkaitan dengan banyaknya investor asing yang mendirikan bisnis di Asia.
Selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi di Asia, hal ini juga membikin komunitas sugar daddy kian berkembang di negara-negara tersebut.
Terkini
- Ide Merayakan Valentine Bersama Orang Terkasih, Dinner Romantis Bisa Jadi Pilihan
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender