
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Atlet perempuan Olga Rypakova menjadi viral pasca upacara pembukaan Olimpiade Tokyo pada 23 Juli 2021 silam. Saat itu, Olga Rypakova bertugas membawa bendera.
Olga Rypakova adalah atlet atletik asal Kazakhstan. Wanita 36 tahun tersebut dijuluki punya penampilan bak putri atau dewi setelah muncul di upacara pembukaan.
Foto Olga Rypakova yang dibagikan di akun media sosial National Olympic Committee (NOC) Kazakhstan juga mencuri perhatian. Tak sedikit yang terpesona dengan kecantikannya.
Di Twitter, warganet bahkan membandingkannya dengan karakter game Lunafreya Nox Fleuret dari Final Fantasy XV.
Baca Juga
-
5 Gaya Kece Pebulutangkis Jonatan Christie, Pernah Dipuji Mirip Hyun Bin
-
Kelihatannya Biasa Saja, Harga Hoodie Nikita Mirzani Ternyata Rp100 Juta
-
Atlet Voli Ini Tampil Unik Berambut Biru, Prestasinya Ikut Jadi Sorotan
-
Tinggi Banget, High Heels Nyentrik Lady Gaga Disebut Mirip Egrang
-
Pakai 5 Gaun Berbeda, Foto Pernikahan Keponakan Putri Diana Curi Perhatian
-
Pria Kekar Ini Disangka Masih 30 Tahun, Ternyata Aslinya Sudah Lansia
"Tidak peduli seberapa jauh dan berbeda kita secara budaya, kita masih melihat semuanya dengan cara yang sama," tulis salah satu penggemar asal Korea Selatan melihat penampilan Olga, seperti dilansir dari Astana Times.

Olga Rypakova sendiri adalah pemenang dari Olimpiade London. Ia merupakan atlet track dan field.
Olga lahir di Ust Kamenogorsk, Kazakhstan. Ia pernah bertanding di cabang heptathlon sebelim berpindah ke triple jump pada tahun 2007.
Tak hanya cantik, Olha Rypakova juga dikenal berprestasi. Wanita ini berhasil memenangkan medali emas pada 2007 Asian Athletics Championship dan 2007 Summer Universiade.
Sementara pada Olimpiade tahun ini, Olga dipilih untuk membawa bendera negaranya bersama seorang atlet laki-laki. Hal ini sesuai dengan rekomendasi International Olympic Committee untuk menunjukkan kesetaraan gender.
Sebagai wajah dari Kazakhstan, kostum yang dipakai Olga pun merepresentasikan budaya negaranya dan sukses menarik perhatian penonton.
Di upacara pembukaan, Olga memakai gaun putih panjang dari sutra dan kamisol dari bahan organza. Gaunnya juga dihiasi dengan manik-manik dan hasil sulaman tangan.
Gaun tersebut dibuat oleh desainer ternama asal Almaty, Violetta Ivanova. Ornamen yang menghiasi gaun juga merupakan ornamen khas Kazakhstan.
"Kostum ini unik, modern, dan tradisional. Ini adalah hasil karya haute couture yang dibuat oleh profesional, dan aku tidak bisa melakukan hal lain kecuali mengungkapkan rasa terima kasih dengan tulus," ujar Olga soal kostumnya.
Di sisi lain, Olga Rypakova bisa paham mengapa penampilannya saat upacara pembukaan Olimpiade Tokyo menjadi perhatian penonton.
"Sepertinya, kostum dan gaya kami menarik perhatian penontong Jepang, Korea, dan China. Mereka membandingkan kami dengan karakter dari game, dan karena itu mereka bereaksi dengan antusias."
Setelah menjadi viral karena penampilannya di upacara pembukaan, Olga Rypakova kini mengungkap bahwa ia ingin fokus pada pertandingan Olimpiade.
"Aku ingin merepresentasikan negara kami dengan penuh harga diri, untuk menunjukkan hasil yang layak, dan bukan hanya dikenal sebagai pembawa bendera di upacara pembukaan."
"Aku harap orang-orang dari negara kami mau mendukung secara emosional dan spiritual. Dukungan Anda dibutuhkan. Tolong dukung kami. Bersama, kita dapat mencapai bintang," tutup atlet atletik asal Kazakhstan tersebut.
Terkini
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif