
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Putus cinta dan perpisahan kadang memang tak bisa dihindari. Situasi ini tentu menyakitkan dan tidak mudah diterima sehingga membuat sedih dan galau.
Merasakan sedih saat putus cinta adalah hal yang wajar. Kamu cuma perlu melalui fase kesedihan itu. Dilansir dari Times of India, berikut fase kesedihan ketika orang putus cinta.
Menyangkal
Pada fase ini, seseorang akan menyangkal bahwa hubungannya telah kandas. Bahkan, dia akan membela dirinya dan mengatakan bahwa mereka hanya sedang rehat dan butuh intropeksi diri.
Baca Juga
-
Kisah Wanita Glow Up Pasca Putus, Dulu Tak Terawat karena Hubungan Toxic
-
Gara-Gara Belum Wisuda, Curhat Wanita Dihina dan Disuruh Putus Ibu Pacar
-
Batal Menikah, Pasangan Ini Malah Putus setelah 123 Hari Diborgol Bersama
-
5 Artis yang Masih Simpan Foto Bareng Mantan usai Putus, Ada Adipati Dolken
-
Pertama Bertemu, Wanita Ini Langsung Diputusin Pacar karena Wajah Bruntusan
-
Gara-Gara Beli Sepatu Online, Pria Ini Dituduh Selingkuh dan Berakhir Putus
Fase ini sangat wajar dirasakan. Namun di balik fase ini, tentunya ini bisa menjadi proses untuk menerima kenyataan.

Perasaan sedih
Pada fase ini, seorang umumnya akan mempertanyakan dan bersedih kenapa kondisi ini terjadi padanya. Namun, sedih sendiri merupakan sesuatu yang wajar.
Kesedihan karena putus cinta dapat menghancurkan, mengasingkan, dan bisa membuat kewalahan. Kamu tidak hanya meratapi masa lalu, tetapi juga meratapi masa depan.
Berdoa kepada Tuhan
Ini adalah fase saat seseorang membuat beberapa janji kepada Yang Maha Kuasa. Pada fase ini, seseorang kerap berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dan tidak akan lagi mengecewakan pasangan.
Mudah marah
Ketika putus cinta, seseorang akan mudah marah dan sulit menerima kenyataan. Bahkan, mereka cenderung melampiaskannya dengan memukul secara fisik. Marah itu wajar, tapi jika berlebihan, ini tak baik untuk kesehatan mental.
Mulai terima kenyataan
Setelah melewati fase sedih dan sulit melepaskan, pada akhirnya seseorang akan menerima kenyataan. Saat sampai pada fase ini, seseorang akan menerima bahwa sudah saatnya untuk membuka lembaran baru, sekaligus belajar dari kesalahan di masa lalu. (*Aflaha Rizal Bahtiar)
Terkini
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women
- Kapan Nikah? Nggak Perlu Baper, Ini Cara Elegan Hadapi Pertanyaan Sensitif
- Tips Psikologis Jalani Idulfitri Lebih Tenang dan Bermakna