Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Tak hanya untuk adegan aksi, pekerjaan body double atau stuntman ternyata juga berlaku untuk adegan ranjang atau adegan seks. Belum lama ini, seorang pemeran pengganti bernama Kerri Parker mengungkap rahasianya.
Melansir The Sun, Kerri Parker pernah menggantikan aktris Megan Fox dan Cate Blanchett melakukan adegan ranjang dalam film. Kerri menggantikan Megan Fox dalam film How To Lose Friends And Alienate People.
Tidak hanya itu, Kerri Parker juga pernah menggantikan aktris Jessica Raine dalam film Robin Hood keluaran tahun 2010. Wanita 36 tahun ini mengungkap bahwa ia baru bertemu lawan mainnya 10 menit sebelum adegan direkam.
"Aku bertemu dengan body double laki-laki 10 menit sebelum kami naik ke atas tempat tidur di kastil yang dilapisi bulu."
Baca Juga
-
Tasya Farasya Uji Coba Jedai Viral, Tetap Kokoh meski Dilindas Mobil
-
Biasanya Branded dan Mahal, Syahrini Bikin Kaget Pakai Topi Rp300 Ribuan
-
Nenek Ini Ungkap Rahasia Hidup hingga Umur 100, Ternyata di Luar Dugaan!
-
Curhat Pria yang Dijuluki Kembaran Brad Pitt, Malah Sulit Dapat Pacar
-
Pasangan Kakek Nenek Ini Pakai Baju Couple Setiap Hari, Intip Gayanya
-
Ternyata Ada Pesan Rahasia di Sepatu Pengantin Putri Diana, Ini Bunyinya
"Ini sedikit canggung. Semenit sebelumnya kau berkata hai, dan selanjutnya kau saling menatap satu sama lain berpura-pura hendak bercinta, sambil memakai pakaian dalam warna kulit," jelasnya.
"Kami sering bercanda soal hubungan asmara yang bergerak terlalu cepat saat kencan pertama," imbuh Kerri Parker.
Kerri Parker juga mengungkap beberapa trik yang dipakai pemeran pengganti sepertinya saat melakukan adegan seks di film.
"Begitu sutradara memposisikan kami di kasur, kami meletakkan bantal di antara kami di bawah sana. Bantal itu digunakan untuk berjaga-jaga jika aktor tidak bisa mengontrol dirinya sendiri."
"Itu bisa terjadi, dan ini untuk kenyamanan semua orang serta menjaga ruang pribadi."
Tidak hanya itu, Kerri Parker juga selalu membawa permen mint yang ia letakkan di dalam bra. Wanita 36 tahun ini mengaku kadang khawatir dengan bau napasnya.
"Selama enam jam, kameramen akan merekam beberapa wide shot dan close-up, yang kemudian digabungkan dalam film setelah aktor yang asli melakukan adegan ini."
"Seringnya kau hanya berbaring di sana dan berbicara soal cuaca atau sepak bola. Berpura-pura seksi ketika diperhatikan oleh kru itu susah," tambahnya.
Tidak hanya beradegan ranjang, Kerri menambahkan bahwa perannya butuh persiapan selama berbulan-bulan. Padahal, adegannya hanya akan terlihat sekilas di layar.
"Aku harus berolahraga, diet, dan mempelajari baik foto Cate dan Jessica untuk memastikan aku punya proporsi tubuh yang sama," jelasnya.
Karir Kerri di Hollywood sendiri bermula pada tahun 2005 silam. Ia mengikuti casting untuk menjadi body double dalam film The Bourne Ultimatum. Saat itu, mereka mencari wanita yang punya pengalaman sebagai tentara.
Sebelumnya, Kerri Parker memang berkarir sebagai paramedis tentara.
Sementara pada tahun 2013, ia sempat didiagnosis mengidap tumor otak. Meski begitu, hal ini tidak menghalangi Kerri untuk tetap melakukan pekerjaannya.
"Memiliki tumor otak dan tetap bisa bekerja sebagai body double telah memberiku tujuan. Aku cinta pekerjaanku dan itu tidak akan menghentikanku."
Di sisi lain, Kerri juga mengungkap bahwa pekerjaannya sebagai pemeran pengganti membuatnya kesulitan dalam menjalin hubungan asmara.
"Aku menghabiskan kebanyakan waktuku di LA melajang. Setiap pria cemburu melihat adegan close-up, dan tidak suka melihatku bisa menendang atau menyetir lebih baik dari mereka," tambah Kerri yang juga menguasai panjat tebing, stunt driver, menembak senjata, menyelam, dan memiliki sabuk hitam di karate.
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi