lifestyle

Bikin Merinding, Ternyata Ini Arti Mimpi Pembunuhan

Apakah arti mimpi pembunuhan selalu berkaitan dengan hal yang menyeramkan?

Rima Sekarani Imamun Nissa
Kamis, 05 Agustus 2021 | 13:46 WIB

Arti mimpi pembunuhan sangat mungkin dikaitkan adanya kejadian menyeramkan atau bahkan mematikan. Jadi, mimpi ini terkesan horor dan menimbulkan perasaan takut.

Memangnya, sebenarnya apa arti mimpi pembunuhan? Dilansir dari The Pleasant Dream, berikut tanda-tandanya jika kamu mengalami mimpi pembunuhan.

Takut perubahan mendadak

Baca Juga: Gibran Rakabuming Raka Curhat Jerawatan, Butuh Skincare?

Jika kamu mengalami mimpi tentang pembunuhan, itu bisa menandakan kamu takut akan perubahan yang mendadak. Jika tidak melepaskan masa lalu dan tidak menghargai masa depan yang menunggumu, ini bisa menghambat perjalanan hidupmu.

Bingung dan kehilangan tujuan hidup

Arti mimpi membunuh seseorang bisa menjadi tanda bahwa kamu merasa bingung dan kehilangan tujuan hidup. Mimpi ini termasuk soal adanya sesuatu yang bisa menantangmu, salah satunya memilih mana yang baik dan buruk.

Baca Juga: Evoria Movement, Ajang Eksperimen dan Eksplorasi Kekayaan Intelektual

Kehilangan daya kontrol

Mimpi pembunuhan juga bisa menunjukkan bahwa kamu kehilangan daya dan kontrol. Oleh karenanya, ini bisa menghilangkan otoritas dalam hidup Anda.

Kemarahan, kebencian, dan kecemburuan

Arti mimpi pembunuhan bisa mengarah pada adanya kemarahan, kebencian, sekaligus rasa cemburu berlebihan. Jika mimpi ini terjadi padamu, ini membuatmu mendambakan beberapa langkah kuat untuk melawan orang-orang yang kamu benci.

Menunjukkan siapa kepribadian Anda

Jika kamu bermimpi membunuh seseorang yang kamu kenal, tandanya kamu ingin mencari cara untuk menghapus orang tersebut dari hidupmu. Sisi lain, mimpi ini bisa menunjukkan aspek kepribadian dirimu sendiri.

Rasa tertekan

Baca Juga: Apa Itu Perjanjian Pisah Harta? Dilakukan Sandra Dewi dan Harvey Moeis

Jika mengalami mimpi di mana ada seseorang yang ingin membunuhmu, ini bisa jadi tanda bahwa kamu akan tertekan, terutama setelah bertengkar dengan seseorang hingga terjadinya permusuhan. (*Aflaha Rizal Bahtiar)