Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Banyak orang punya kisah pencarian jati diri yang panjang dan tidak mudah. Contohnya adalah pengalaman seorang pria bernama Tea-Lynn Van Dyk yang memutuskan jadi transgender ini.
Tea-Lynn baru berani memutuskan untuk menjadi transgender setelah belasan tahun menikah dengan sang istri, Gabrielle Van Dyk. Kisah pasangan ini pun akhirnya mencuri atensi.
Melansir Daily Mail, Tea-Lynn pertama kali mengaku menjadi transgender sekitar Desember tahun 2019. Kala itu, dia mendapat reaksi yang mengejutkan dari istri dan dua anaknya.
Gabrielle rupanya sangat mendukung keputusan itu dan menyarankan Tea-Lynn untuk meminta bantuan terapis. Padahal awalnya Tea-Lynn mengaku sudah siap kalau istrinya memilih pergi.
Baca Juga
-
Bucin Banget! Viral Aksi Pria Bikin Surat Cinta, Ditempel di Tepi Sawah
-
Transgender Ini Ngebet Jadi Wanita Seutuhnya, Ingin Punya Rahim dan Hamil
-
Curhat Pria yang Dijuluki Kembaran Brad Pitt, Malah Sulit Dapat Pacar
-
Pria Ini Lupa Punya Istri dan Anak, Hilang Ingatan saat Bangun Tidur
-
Transformasi Cantik Driver Ojol, Setelah Dirias Jadi Mirip Melly Goeslaw
-
Syok Tahu Istrinya Transgender, Pria Ini Tuntut Mertua karena Tak Jujur
"Ketika pertama kali mengatakan kepadanya, saya kira dia akan pergi. Saya kira kami bakal cerai karena itu yang terjadi kepada kebanyakan orang," kata Tea-Lynn, melansir Daily Mail.
"Kini saya merasa dapat mencintainya sepenuhnya seperti yang saya lakukan dengan bebas. Saya merasa akhirnya tidak ada penghalang di antara kita," lanjut dia.
Gabrielle sendiri mengaku telah menyadari tanda-tanda lain dari suaminya sebelum memutuskan menjadi transgender. Dia sering memperhatikan suaminya ingin mengenakan pakaiannya.
Jadi saat Tea-Lynn mengaku ingin menjadi transgender, wanita berusia 35 tahun itu tak merasa keberatan. Baginya, pasangannya masih tetap orang yang sama.
"Dia sudah mengisyaratkan bahwa dia mengenakan beberapa pakaian saya. Jadi itu bukan sesuatu yang mengejutkan, saya sudah memikirkannya," jelas Gabrielle.
"Dia masih suka hal yang sama, dia masih menertawakan humor yang sama. Jadi dalam pikiran saya, dia masih orang yang sama dan tidak masalah jika kalau berpakaian feminin atau mengganti namanya," kata dia lagi.
Tea-Lynn memulai transisi hormonalnya pada April 2020 lalu setelah berkonsultasi dengan dokter dan terapis. Transgender asal Ontario, Kanada itu mengaku lebih bahagia setelah menemukan jati dirinya.
Dia juga sudah mengaku kepada keluarga dan teman. Tentu saja ada yang mendukungnya, tapi banyak juga yang malah menentang dan akhirnya memutuskan hubungan.
"Saya mesti memutuskan beberapa keluarga yang tak mendukung dan saya kehilangan beberapa teman. Namun secara keseluruhan, transisi saya penuh dengan cinta dan dukungan," kata Tea-Lynn.
Dia lalu mengatakan, "Saya merasa jauh lebih bahagia. Perubahan fisiknya luar biasa, tapi juga semacam kejernihan mental."
Sementara itu, perubahan Tea-Lynn Van Dyk juga disambut hangat oleh dua anaknya. Bahkan, anak bungsu Tea-Lynn selalu maju saat orang masih salah paham dengan status ibunya. (*Nur Khotimah)
Terkini
- Ide Merayakan Valentine Bersama Orang Terkasih, Dinner Romantis Bisa Jadi Pilihan
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Angkat Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender