Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Ada salah satu rahasia unik tentang hubungan asmara yakni bahagia, yakni punya sense of personal powers atau kemampuan diri yang kuat. Sederhananya, orang kuat dikatakan akan memiliki hubungan asmara yang kuat juga.
Hal tersebut telah diungkap lewat penelitian yang terbit di Journal of Social and Personal Relationship. Studi tersebut menganalisis survei sebanyak 181 pasangan. Hasilnya, orang dengan kuat rasa secara objektif tidak membuat perbedaan dalam kualitas hubungan, baik itu lewat faktor pendidikan dan ekonomi.
Dari 181 pasangan heteroseksual di mana para peserta yang diuji coba berusia antara 18 hingga 73 tahun, rata-rata pasangan dalam penelitian ini sudah menjalin hubungan bersama selama hampir 8 tahun.
Namun, ada pula hubungan yang baru berjalan satu bulan, dan tiga perempat dari pasangan lain disebut tidak menikah dan bertunangan.
Baca Juga
-
Nekat Usung Tema Begini untuk Pernikahan, Pasangan Ini Dikecam Warganet
-
Pede Pakai Gaun Seksi di Met Gala 2021, Gaya Troye Sivan Jadi Perbincangan
-
Wanita Ini Santai Mendadak Melahirkan, Awalnya Mengira Perut Hanya Kembung
-
Apes! Niatnya Potong Poni Sendiri, Rambut Wanita Ini Malah Jadi Tertawaan
-
Ramalan Zodiak 14 September 2021: Leo Sering Menghakimi, Coba Lebih Positif
-
Curhat Wanita Pilih Oplas, Dulu Diejek Gebetan hingga Suruh Ganti Hidung
Peserta yang masuk dalam penelitian ini diberikan serangkaian pertanyaan tentang kualitas hubungan mereka, mulai dari seksualitas, kepercayaan, dan ketertarikan satu sama lain.
Para peserta juga diberikan pertanyaan tentang pengalaman mereka selama berhubungan. Itu dilakukan dengan mengukur faktor kekuasaan posisi, prestasi, pendidikan, dan situasi keuangan peserta.
Melansir Very Well Mind, kedua pasangan yang memiliki kemampuan kuat, dapat memengaruhi mereka dalam pengambilan keputusan. Tentunya, rasa yang kuat ini cenderung menghasilkan kepuasan dalam berhubungan.
"Rasa yang kuat seperti yang digunakan dalam penelitian ini, merupakan cara bahwa pasangan merasa dihargai dan dianggap oleh pasangan lainnya," ujar Terapis Catherine O’Brien, MA.
Dia melanjutkan, "Dalam pengalaman saya, pasangan yang punya kemampuan atau karakteristik ini cenderung lebih bahagia."
Di sisi lain, menurut Konselor Pasangan Emily Altman, MA, pasangan yang merasa dihargai dan dianggap satu sama lain, punya rasa yang tinggi dalam membagi beban dan pengambilan keputusan.
"Banyak pasangan yang menginginkan ketegasan dalam hubungan mereka. Contoh besarnya yakni argumen yang tidak terhitung jumlahnya, mulai dari apa yang mesti dimakan ketika makan malam misalnya. Juga sejumlah argumen atas tekanan sehari-hari yang muncul," imbuh Emily.
Pasangan yang punya kekuatan rasa satu sama lain, lebih percaya diri dalam memiliki pasangan sesuai kebutuhan mereka. Selain itu, mereka tak mengandalkan hubungan sebagai satu-satunya sumber kebahagiaan.
"Seseorang dengan rasa yang kuat tidak bergantung pada pasangannya. Mereka bisa mengenali kekuatan mereka, cenderung tak mencari persetujuan, dan menghindari hubungan beracun karena mereka fokus pada nilai, harga diri, dan kebahagiaan di luar hubungan," ucap Catherine O’Brien. (*Aflaha Rizal Bahtiar)
Terkini
- Fawning: Jebakan Menyenangkan Orang Lain, Sampai Lupa Diri Sendiri
- Overparenting, Jebakan Pola Asuh Orang Tua Zaman Now: Bisa Hambat Kemandirian Anak?
- Sextortion dan Sexploitation: Ketika Privasi Jadi Senjata Pemerasan di Era Digital
- Wifey Material: Ketika Perempuan Dituntut Jadi 'Istri Idaman'
- Nyaman dengan Diri Sendiri Berawal dari Perawatan Tepat Area Kewanitan
- Main Character Syndrome, Ketika Perempuan Merasa Jadi Pusat Semesta
- Go & Glow Fun Run 2025: Tetap Bugar dan Glowing dengan Aktivitas Seru
- Hot Girl Walk: Ketika Perempuan Jadi Lebih Bahagia Cuma Modal Jalan Kaki
- Self Gifting: Bukan Boros, Tapi Bentuk Apresiasi pada Diri Sendiri
- Lebih dari Sekadar Musik, Ada Pesan Pemberdayaan Perempuan dari JENNIE Lewat Album Ruby