Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Suka makan es krim? Tahukah kamu bahwa makan es krim ternyata sangat terkait erat dengan meningkatkan kebahagiaan?
Hal ini telah diungkap oleh para ilmuwan, di mana mereka menemukan bahwa bahkan satu sendok es krim bisa menyalakan pusat kesenangan di area otak. Efek ini sama dengan saat seseorang mendapatkan uang atau mendengarkan musik favorit mereka.
Melansir dari The Guardian, ahli saraf di Institute of Psychiatry di London mengatakan, makan es krim vanila bisa memberikan efek otak secara aktif pada kebahagiaan. Efek ini memengaruhi bagian korteks orbitofrontal yang merupakan bagian pemrosesan di bagian depan otak.
Penelitian juga dilakukan oleh produsen Unilever. Don Darling, sebagai perwakilan dari Unilever, mengungkapkan, "Ini pertama kalinya kami menunjukkan bahwa es krim bisa membuat Anda bahagia. Dengan mengonsumsi satu sendok, ini akan menerangi zona bahagia otak dalam uji klinis."
Baca Juga
-
Kulit Lebih Bercahaya, Produk Skincare Ini Mengandung Ekstrak Edelweiss
-
K-Beauty, Multipurpose Stick Bakal Jadi Produk Favorit Kecantikan 2022
-
Panen Hujatan, Mahasiswi Ini Jadi Pelakor untuk Meneliti Penyebab Selingkuh
-
Coba Tes Kepribadian, yuk! Kamu Paling Suka Bagian Daging Ayam yang Mana?
-
Ketahui 5 Tanda Jatuh Cinta, Bukan Cuma Sering Deg-degan
-
Kostum Halloween Model Ini Dikecam, Tirukan Pasien Covid-19 yang Kritis
Dalam temuannya, para ilmuwan menggunakan mesin pencitraan resonansi magnetik fungsional, dengan melihat darah mengalir ke area otak yang diaktifkan saat seseorang mengonsumsi es krim.
Mesin ini sebelumnya dikembangkan untuk menyelidiki kerusakan otak dan juga penyakit. Namun, semakin ke sini telah digunakan untuk kebutuhan non-medis.
Di samping itu, para ahli yang berkumpul di Cardiff menyelidiki mesin pencitraan resonansi magnetik ini, salah satunya menggambarkan bagaimana otak mampu menangani situasi yang cukup menekan. Salah satunya, kekecewaan dan kesepian.
Profesor Neuropsikologi Peter Halligan mengatakan bahwa pusat yang didirikan untuk menyelidiki bidang ilmu saraf sosial, bakal menggunakan mesin pencitraan untuk mempelajari aktivitas otak manusia, seperti apakah seseorang berbohong atau berpura-pura sakit.
Peter pun mengatakan dirinya sudah menggunakan mesin ini untuk menunjukkan aktivitas di daerah yang terkait dengan penipuan, di mana modus penipuan yang dilakukan lebih banyak lewat hipnotis. (*Aflaha Rizal Bahtiar)
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Anak Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?