Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Sebelum menjalin hubungan asmara, tahap pendekatan biasanya dimulai dengan membuka diri terhadap calon gebetan, mulai dari profil diri, pekerjaan, hal-hal yang disukai, dan lainnya. Tujuannya agar bisa lebih saling mengenal satu sama lain.
Walau begitu, hati-hati jangan sampai kamu oversharing saat bercerita tentang diri pada calon gebetan. Mengapa demikian?
Kamu pasti merasa kurang nyaman berada di situasi di mana seseorang berbagi terlalu banyak informasi seputar kehidupan pribadinya, apalagi ketika kalian belum terlalu saling mengenal.
Nah, hal yang sama juga berlaku ketika kamu akan menjalin hubungan dengan seseorang. Relationship expert, Inez Kristanti mengatakan, "Profil kamu di social discovery app cukup dengan informasi seputar intention, profesi ataupun minat tanpa berbagi terlalu banyak informasi."
Baca Juga
-
Cantik Optimal saat WFO Kembali, Simak 2 Tips Dasar Paling Penting Ini!
-
Ayahnya Pendonor Sperma, Wanita Ini Syok Ternyata Punya 50 Saudara Sedarah
-
5 Cara Perempuan Menunjukkan Cinta, Bisa Bikin Baper Kebangetan
-
4 Tips Pakai Hoodie Oversized, Tubuh Jadi Lebih Hangat dan Tetap Kece
-
Berikut Keuntungan Belanja Online di Marketplace, Tak Cuma Banjir Promo
-
Coba Tes Kepribadian, yuk! Kamu Paling Suka Bagian Daging Ayam yang Mana?
Mengutip dari siaran pers yang dibagikan Tinder, berikut tiga hal yang dapat kamu ingat sebelum sharing menjadi oversharing.
Foto profil sendiri lebih baik daripada foto profil bareng-bareng
Foto menjadi salah satu kunci dari profil Tinder yang powerful. Kamu harus percaya diri dan cobalah menggunakan foto dan video diri kamu sendiri ketika melakukan aktivitas yang berbeda-beda daripada saat bersama keluarga ataupun teman-teman terdekat.
Jangan lupa verifikasi foto dan video di profil kamu supaya si dia lebih merasa nyaman dengan kamu dan pastikan kamu tetap menunjukkan the REAL you.
Hindari cantumkan nomor telepon
Mungkin ada beberapa dari kamu yang merasa harus mengikuti proses yang panjang dari swiping hingga ngobrol dengan si dia dan memutuskan untuk menambahkan nomor telepon pribadi di bio agar lebih mudah dan hemat waktu. Ini sudah termasuk cara sederhana oversharing!
Kamu bisa mencoba lebih transparan mengenai usia kamu yang otomatis akan meningkatkan preferensi match dibanding angka lainnya, seperti nomor telepon, nomor rekening, nomor rumah, dan sebagainya. Informasi-informasi itu bisa disalahgunakan oleh oknum-oknum yang kurang bertanggung jawab.
Keeping it simple and sweet
Zaman sekarang, attention span kita cuma8 detik, this is your sign! Sebisa mungkin, buatlah bio yang padat, singkat dan jelas. It is all about keeping it simple & sweet (K.I.S.S).
Guff Perdana, Sania Leonardo, Nadya & Jedwin Theomartha setuju kalau anggota Tinder tidak perlu membuat profil mereka terlihat seperti resume. "Ada, lho, yang nulisin CV di bio Tinder mereka!" tutur salah satu dari mereka sambil tertawa di Seminar Sehat Jasmani oleh @tinderindonesia
Mainkan kreativitasmu saat menulis profil Tinder untuk menarik calon match. Gunakan fitur Passion di Tinder jika ingin berbagi hal-hal yang kamu minati atau carilah orang dengan minat yang sama melalui fitur Explore yang baru hadir. Ingat! Kamu bisa cerita lebih banyak tentang dirimu dan sebaliknya ketika sama-sama sudah nyaman untuk berinteraksi secara langsung.
Perbanyak “Kamu” daripada “Aku”
Buat nyaman satu sama lain dengan lebih banyak bertanya tentang match kamu dibanding kebanyakan cerita tentang dirimu. Kamu bisa lempar pertanyaan seputar bio si dia, pekerjaan, minat, hal-hal yang sedang viral ataupun beri dia pujian. Misalnya, "Udah nonton Squid Game?", "Kamu udah vaksin?", atau "Aku suka banget dengan foto-foto kamu!"
Itulah beberapa beberapa tips sederhana agar kamu tetap dapat membangun koneksi dengan calon match dan tidak berakhir oversharing. (*Vania Rossa)
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi