Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Kisah pasangan beda usia kini sudah tidak asing didengar. Belum lama ini, pasangan dengan beda usia 57 tahun menjadi sorotan.
Melansir The Sun, pasangan bernama David dan Jo tersebut baru 18 bulan bersama. Keduanya juga belum pernah bertemu.
David adalah seorang pensiunan asal Inggris. Sementara, Jo adalah mahasiswa asal Burma, Myanmar. Terlepas dari perbedaan jarak dan usia, keduanya merasa siap menghabiskan sisa hidup bersama.
David dan Jo bahkan sudah bertunangan. Namun, Jo tinggal di area perang sehingga tidak bisa mendapatkan visa dan paspor untuk mengunjungi David.
Baca Juga
-
Pengantin Wanita Muntah hingga Pingsan, Pernikahan Ini Berubah Bencana
-
Curhat Wanita 10 Tahun Punya Pacar Virtual, Ternyata Ditipu Sepupu Sendiri
-
Nyesek! Dapat Hadiah Bunga dari Pacar, Wanita Ini Ternyata Disuruh Bayar
-
Bikin Haru, Wanita Ini Pakai Gaun Pengantin Milik Nenek dari 60 Tahun Silam
-
Model Ini Diusir dari Mal karena Cosplay Jadi Nutcracker, Aslinya Telanjang
-
Bukan Caper, Curhat Wanita Disebut Kembaran Kate Middleton Paling Mirip
"Aku bukan pria biasa dan aku selalu mengikuti hatiku. Jika ada cinta yang kuat dan afeksi antara dua orang, kenapa harus menganalisisnya?" ujar David seperti dikutip dari Jam Press.
David menceritakan jika dirinya bertemu Jo di situs kencan online OkCupid.
"Aku hanya melihat profil wanita muda di Inggris, dan di situs itu, kau beruntung jika ada membalas untuk pria seumuranku," tambah David.
Di sisi lain, Jo rupanya sengaja mengubah lokasinya menjadi di Inggris saat bergabung di aplikasi kencan online.
Jo berpura-pura tinggal di London karena ia ingin mencari pria yang mau membantunya secara finansial untuk membayar biaya kuliah.
"Jika aku jujur, aku awalnya bergabung dengan situs kencan untuk mencari seseorang yang mau membantuku secara finansial untuk kuliah karena aku tidak punya uang dan tidak tinggal dengan orangtuaku," ungkap Jo.
"Aku mengubah lokasiku dari Myanmar ke Inggris untuk menarik perhatian pria di sana."
Namun, Jo malah berakhir berkenalan dengan David. Setelah mengobrol, wanita ini jatuh cinta karena merasa Jo memahami dirinya.
David sendiri sudah pernah menikah di tahun 1980-an tapi tidak punya anak. Ia juga sudah hidup melajang selama lebih dari satu dekade sebelum bertemu Jo.
Selain itu, David mengaku tidak keberatan meski ia akhirnya tahu bahwa Jo adalah mahasiswa yang tinggal di Myanmar.
Jo sendiri sadar bahwa ia bisa dianggap mencari sugar daddy. Namun, ia menjelaskan bahwa hubungannya dengan David jauh dari urusan keuangan.
"David lebih dari tunangan, dia adalah mentor, sahabat, dan keluarga, semuanya menjadi satu. Aku bisa memberitahunya apa saja," jelas mahasiswa 20 tahun ini.
Meski begitu, Jo baru bisa memberitahu teman-temannya. Pasalnya, Jo takut jika hubungannya dengan David tidak disetujui orangtua.
Di sisi lain, David berharap suatu hari Jo bisa berkunjung ke Inggris bahkan menikah dengannya.
Pasangan beda usia ini memang belum bertunangan secara resmi. Namun, David sudah menyebut Jo sebagai tunangannya.
"Karena Myanmar diambil alih militer setahun lalu, masa depan masih tidak pasti. Aku ingin menikahinya karena itu akan membuatnya merasa lebih aman. Sementara untuk anak, aku tidak pernah ingin, tapi jika Jo menginginkannya, siapa yang tahu?" tambah David soal hubungan mereka.
Terkini
- Tagar #KaburAjaDulu, Ketika Anak Muda Anak Tangan pada Realita
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?