Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Royal Enfield, merek sepeda motor tertua di dunia yang yang berkomitmen terhadap misi sosialnya Responsible Travel, mempersembahkan video dokumenter berjudul "Mendokumentasikan Generasi Terakhir Pengrajin Tusuk Konde dengan Teknik Patri Tiup".
Video dokumenter yang dibuat bersama Nusantara Documentary tersebut, menandai komitmen dan keterlibatan langsung Royal Enfield dalam melestarikan budaya, termasuk di Indonesia, serta merupakan bagian dari inisiatif global Royal Enfield #LeaveEveryPlaceBetter yang telah menjadi katalisator di antara komunitas Royal Enfield di berbagai belahan dunia untuk berkendara dengan lebih bertanggung jawab.
Dalam rilis yang diterima Dewiku.com, Rabu (15/12/2021), berbicara mengenai kegiatan pelestarian warisan di Indonesia, Vimal Sumbly, Business Head for APAC Markets, Royal Enfield berkata, "Royal Enfield berfokus menyemangati komunitas berkendara kami yang bertumbuh semakin banyak untuk berkendara secara bertanggung jawab dengan tujuan meninggalkan setiap tempat dalam keadaan lebih baik – #LeaveEveryPlaceBetter."
"Kami berkomitmen untuk melindungi dan melestarikan aset alam dan lingkungan hidup setempat selama kegiatan riding komunitas kami. Kami mendorong komunitas dan pengendara lainnya untuk 'mengalami secara sadar' dengan memberikan manfaat sosio-ekonomi ke masyarakat setempat di tujuan perjalanan yang lingkungan hidupnya rentan," lanjutnya.
Baca Juga
-
Kaleidoskop 2021, Ini Deretan Item Fashion Nyentrik yang Bikin Gagal Paham
-
Batal Meriah, Viral Pengantin Malah Jatuh dari Ayunan Raksasa ke Panggung
-
Belanja, yuk! 10 Produk Ini Cocok untuk Self Reward di Momen Akhir Tahun
-
Viral Penampilan Nyentrik Model saat Fashion Show, Pakai Sepatu Sebelah
-
Tahun Baru Semakin Berkilau, Ini Cara Mengatasi Masalah Kulit Ketiak Hitam
-
Berakhir Kecewa, Curhat Pengantin Dekorasi Rp33 Juta Hasilnya Cuma Begini
Video dokumenter mengenai pembuatan tusuk konde Jawa dengan teknik Patri Tiup yang hampir hilang, kata Vimal, merupakan penegasan ulang dari Royal Enfield mengenai pelestarian warisan budaya dan otentisitas, sambil terus mempromosikan misi sosial Royal Enfield.
"Kolaborasi kami dengan Nusantara Documentary untuk membuat video dokumenter mengenai pengrajin yang menggunakan teknik Patri Tiup dalam pekerjaannya membuat tusuk konde merupakan langkah kecil dengan harapan besar untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta mengarsipkan secara visual warisan budaya Indonesia yang sungguh tak ternilai ini," tandasnya.
Kampanye sosial #LeaveEveryPlaceBetter bertujuan mempromosikan budaya berkendara secara bertanggung jawab di antara komunitas Royal Enfield di seluruh dunia. Kampanye ini juga telah menjadi pendorong bagi para pengendara sepeda motor Royal Enfield untuk selalu ride with a good cause atau berkendara dengan tujuan baik.
Proses pembuatan video dokumenter teknik Patri Tiup dikerjakan oleh Bonfilio Yosafat, pendiri Nusantara Documentary. Misinya adalah mengarsip secara visual proses pembuatan tusuk konde Jawa yang ikonis dengan teknik tradisional Patri Tiup. Rupanya, saat ini hal tersebut hanya tinggal dikerjakan oleh Pak Bardian yang berusia 67 tahun.
Perjalanan Bonfilio dengan Royal Enfield mengusung misi baik untuk membuat arsip mengenai warisan budaya Indonesia yang mungkin suatu waktu tidak akan ada yang melanjutkan lagi.
Bonfilio Yosafat, pendiri Nusantara Documentary berujar, "Kepedulian dan fokus saya terhadap pelestarian warisan budaya telah mempertemukan saya dengan Royal Enfield, sebuah brand yang telah melestarikan warisannya selama lebih dari 120 tahun."
Mengetahui kisah Patri Tiup dan Pak Bardian, Bonfilio kemudian mengajak Royal Enfield untuk membantu melestarikan warisan budaya ini dengan video dokumenter. Ide itupun disambut baik oleh Royal Enfield.
"Dalam pembuatan karya ini, saya mengendarai Royal Enfield Classic 500 ke Kotagede, daerah yang memiliki sejarah luar biasa. Sungguh suatu perjalanan yang luar biasa yang bermula dari Seturan, Depok Sleman Yogyakarta ke Jembatan Janti, saya berkendara melewati jalanan besar dan kecil, menikmati pemandangan budaya yang indah sepanjang jalan, serta membiarkan diri saya menyatu dengan jalanan."
"Pembuatan video dokumenter sudah selesai dan saya berterima kasih kepada Royal Enfield atas kontribusi mereka dalam membantu proses pembuatan video dokumenter untuk warisan tradisional Indonesia ini, serta membantu menceritakan ke masyarakat luas kisah Patri Tiup dan Pak Bardian—generasi terakhir yang mendedikasikan hidupnya dalam melestarikan warisan budaya yang indah ini," ungkap Bonfilio.
Viral Sumbly menambahkan, "#LeaveEveryPlaceBetter sungguh merupakan apa yang selama ini sudah dilakukan oleh Bonfilio selama perjalanannya melestarikan warisan budaya Indonesia melalui video dokumenter, termasuk kisah Patri Tiup. Bersama-sama kita bisa membantu menyebarkan kisah ini dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan warisan budaya Indonesia yang sungguh indah dan tak ternilai harganya ini."
Terkini
- Fawning: Jebakan Menyenangkan Orang Lain, Sampai Lupa Diri Sendiri
- Overparenting, Jebakan Pola Asuh Orang Tua Zaman Now: Bisa Hambat Kemandirian Anak?
- Sextortion dan Sexploitation: Ketika Privasi Jadi Senjata Pemerasan di Era Digital
- Wifey Material: Ketika Perempuan Dituntut Jadi 'Istri Idaman'
- Nyaman dengan Diri Sendiri Berawal dari Perawatan Tepat Area Kewanitan
- Main Character Syndrome, Ketika Perempuan Merasa Jadi Pusat Semesta
- Go & Glow Fun Run 2025: Tetap Bugar dan Glowing dengan Aktivitas Seru
- Hot Girl Walk: Ketika Perempuan Jadi Lebih Bahagia Cuma Modal Jalan Kaki
- Self Gifting: Bukan Boros, Tapi Bentuk Apresiasi pada Diri Sendiri
- Lebih dari Sekadar Musik, Ada Pesan Pemberdayaan Perempuan dari JENNIE Lewat Album Ruby