Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Seorang model China dikritik karena keputusannya menjadi single mother atau ibu tunggal. Bukan karena diceraikan atau ditinggal suami, ia menjadi ibu tunggal karena memilih punya anak dari donor sperma.
Melansir news.com.au, model dan pebisnis bernama Li Xueke tersebut bermimpi punya anak di usia 30 tahun.
Meski begitu, Li Xueke tidak kunjung menemukan pria yang tepat. Wanita ini akhirnya memutuskan punya anak sendiri dengan metode IVF atau bayi tabung.
Metode bayi tabung sendiri dilarang di China bagi perempuan yang belum menikah. Selain itu, memiliki anak dari ibu pengganti atau surogasi juga dilarang.
Baca Juga
-
Tasya Farasya Dandan ala Kate Winslet di Titanic, Cantiknya Bikin Terpesona
-
Langgeng hingga Tua, Viral Kisah Pasangan Kakek-Nenek Tak Kalah dari Drakor
-
Duh! Mendadak Tak Bisa Bayar, Wanita Ini Suntik Filler Bibir Cuma Setengah
-
Bikin Dompet Nangis, Harga Tas Selempang Mini Fuji Ternyata Puluhan Juta
-
Berkat Terobsesi Barbie, Kisah Wanita yang Berhasil Turunkan Berat 89 Kg
-
Crocs Perkenalkan Koleksi Solarized Terbaru, Terinspirasi Cyber Culture
Sebagai tambahan, wanita lajang tidak boleh membekukan sel telur di China. Praktek membekukan sel telur dan sel sperma hanya berlaku bagi mereka yang telah menikah.
Terlepas dari rintangan tersebut, Li Xueke tetap memutuskan untuk punya anak sendiri dengan mengunjungi klinik di Thailand.
Menurut South China Morning Post, Li akhirnya punya anak kembar tiga setelah mengunjungi klinik bayi tabung empat tahun silam.
Li Xueke berhasil memiliki anak berkat donor sperma dari seorang pria Inggris.
Menurut Li, ia ingin mendapat donor sperma dari orang asing untuk menghindari rumor bahwa dirinya menjadi selingkuhan pria kaya di China.
Li Xueke melahirkan pada 2019 silam. Ia memiliki anak kembar tiga yaitu dua laki-laki dan satu perempuan.
Meski begitu, kehidupan Li Xueke sebagai ibu tunggal sering dikritik. Beberapa menganggapnya egois karena memilih menjadi ibu seorang diri dan tidak mencari sosok suami untuk membesarkan anak-anaknya.
Keputusan Li ini juga sempat membuat ibunya ragu. Padahal, ibu Li Xueke juga melakukan hal yang sama sebagai ibu tunggal setelah bercerai dari suami.
Karena alasan itulah, Li Xueke sempat menyembunyikan kehamilannya dari sang ibu dan baru mengungkapkannya sebulan setelah anak-anaknya lahir.
"Aku dibesarkan ibuku seorang diri. Ibuku sudah memberiku cinta yang cukup. Aku tidak merasa aku berbeda dari orang lain," ungkap Li soal keputusannya.
"Sebaliknya, latar belakang keluargaku telah memberiku motivasi besar dan membuatku lebih kuat serta mandiri."
"Aku rasa hal terpenting untuk diberikan kepada anak adalah cinta yang cukup, tak peduli dari ibu atau ayah. Saat ini, ibu dan bibiku membantuku membesarkan anak-anakku. Mereka cinta anak-anakku sama sepertiku."
"Keluarga kami bahagia setiap hari, penuh rasa senang dan tawa. Aku percaya, atmosfer inilah yang paling penting," tambah Li soal keputusannya menjadi ibu tunggal bagi anak-anaknya.
Terkini
- Fawning: Jebakan Menyenangkan Orang Lain, Sampai Lupa Diri Sendiri
- Overparenting, Jebakan Pola Asuh Orang Tua Zaman Now: Bisa Hambat Kemandirian Anak?
- Sextortion dan Sexploitation: Ketika Privasi Jadi Senjata Pemerasan di Era Digital
- Wifey Material: Ketika Perempuan Dituntut Jadi 'Istri Idaman'
- Nyaman dengan Diri Sendiri Berawal dari Perawatan Tepat Area Kewanitan
- Main Character Syndrome, Ketika Perempuan Merasa Jadi Pusat Semesta
- Go & Glow Fun Run 2025: Tetap Bugar dan Glowing dengan Aktivitas Seru
- Hot Girl Walk: Ketika Perempuan Jadi Lebih Bahagia Cuma Modal Jalan Kaki
- Self Gifting: Bukan Boros, Tapi Bentuk Apresiasi pada Diri Sendiri
- Lebih dari Sekadar Musik, Ada Pesan Pemberdayaan Perempuan dari JENNIE Lewat Album Ruby