
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Setelah sah menikah, pasangan pengantin biasanya lantas akan menggelar resepsi. Namun, pria satu ini harus rela batal bersanding dengan pengantin wanita di pelaminan.
Melansir mStar, pengantin wanita yang bernama Fazliana Sjafni tersebut hanya bisa hadir lewat FaceTime.
Akibatnya, pengantin pria pun tampak duduk sendiri di pelaminan ditemani laptop yang menampilkan sosok sang istri.
Pasangan ini menikah pada 22 Februari silam. Namun, pengantin wanita mendadak dinyatakan positif Covid-19 sehari sebelum naik pelaminan.
Baca Juga
-
Model Ini Dibayar untuk Mengetes Kesetiaan Pacar Orang Lain, Sudah Hasilkan Rp140 Juta
-
Jadi Brand Ambassador Brand Kecantikan Lokal, Han So Hee: Aku Bucin Somethinc, Kamu?
-
Bisa Mengundang Prahara, 5 Hal Ini Sebaiknya Jangan Sampai Diketahui Ibu Mertua
-
Ketahui 3 Zodiak Paling Sial Maret 2022, Sebaiknya Jangan Terlalu Keras pada Diri Sendiri
-
Ini 3 Zodiak Paling Beruntung Maret 2022, Pisces Terhubung dengan Banyak Hal Baik sejak Awal Bulan
-
Para Ibu Perlu Tahu, Ini Pentingnya Support System dalam Menghadapi Informasi Digital saat Pandemi
"Saya positif Covid-19 pada Sabtu pagi dan perlu menjalani karantina di rumah. Memang sedih," ungkap pengantin wanita.
Meski tak bisa duduk bersama di pelaminan, pasangan pengantin ini mengaku jika mereka sudah ikhlas.

Fazliana Sjafni atau yang biasa dipanggil Yana itu menambahkan bahwa acara resepsi pernikahan sebenarnya sudah direncanakan sejak setahun lalu.
Namun, dirinya malah sakit sehingga sang suami, Meor Izz Rasydan Darsani terpaksa berdiri di pelaminan dengan ditemani laptop.
"Sudah tentu saya sangat sedih karena suami terpaksa berjalan seorang diri ke pelaminan, karena saya tidak dapat mengiringi suami ke resepsi," ungkapnya.
Meski begitu, pasangan ini tetap memutuskan untuk menggelar resepsi karena rencana sudah dibuat dari jauh-jauh hari.
Meski hanya lewat laptop, Yana pun bisa ikut menyambut kehadiran para tamu dengan menggunakan laptop.
"Saya tidak mau jadi egois. Saya seorang diri di rumah (karantina) tapi saya tidak mau mengcewakan tamu yang hadir."
"Sekurang-kurangnya mereka juga dapat melihat pengantin perempuan. Suami berpesam, jangan sedih walau kami tidak bisa bersama di hari bahgia, karena rumah tangga yang dibina karena rancangan Allah lebih baik," tutup Yana.
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi