
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Ada banyak hal yang perlu dipersiapkan pasangan sebelum menikah. Momen merencanakan pernikahan pun seharusnya menjadi saat yang mendebarkan. Namun, lain halnya dengan pasangan yang terpaksa memajukan pernikahan ini.
Melansir New York Post, pasangan asal Michigan yang bernama Clay Slenk dan Mariah Nelesen tersebut berencana menikah pada 10 Juni nanti.
Meski begitu, rencana pernikahan tersebut batal ketika Mariah mendapat telepon dari dokter dan didiagnosis mengidap kanker ovarium.
Tak sampai di sana, pasangan ini kembali memperoleh kabar mengejutkan delapan hari setelahnya. Kali ini, giliran Clay yang didiagnosis dengan acute myeloid leukimia atau kanker darah dan sumsum.
Baca Juga
-
Iseng Ikuti Tutorial Bikin Freckles Palsu, Wanita Ini Malah Berujung Jadi Manusia Emas
-
Gemini Nomor Satu, Ini 3 Zodiak yang Disebut Sebagai Gebetan Terburuk, Kok Bisa?
-
Punya Masalah Trust Issue, 4 Zodiak Ini Selalu Menemukan Celah untuk Curiga
-
Raih Omzet 20 Juta Per Bulan dari Modal 4 Juta Berkat Usaha Songkolo
-
Pria Ini Bagikan Pengalaman Potong Rambut Tak Sesuai Harapan, Kisahnya Malah Bikin Mewek
-
4 Zodiak Paling Malas Pamer Kemesraan, Bukan Berarti Tidak Bisa Romantis
"Kami mengalami masalah besar," ungkap Clay. "Dan ini bukan hanya satu orang, ini kami berdua."

Karena didiagnosis dengan leukimia, Clay harus segera melakukan perawatan dan dirinya menghabiskan 40 hari di rumah sakit.
Sementara, Mariah juga memulai proses membekukan sel telur karena perawatan kanker dapat memengaruhi kesuburan.
Tidak hanya menjalani perawatan, pasangan ini akhirnya memutuskan untuk memajukan tanggal pernikahan mereka.
Mariah dan Clay mengubah tanggal pernikahan mereka dari bulan Juni ke April. Dengan begitu, keduanya bisa melakukan perawatan sebagai pasangan suami-istri.
"Kami memajukan tanggal pernikahan kami sehingga kami sudah menikah saat dirawat. Jadi Mariah akan ada di sini untuk merawatku dan kami akan melewati bagian sulit ini bersama," jelas Clay.
Tidak hanya itu, pasangan yang akan segera menikah ini memilih untuk tetap berpikir positif soal masa depan mereka.
"Kenapa harus marah? Jika aku marah dan frustrasi dan tertekan dan bersikap negatif, itu hanya akan membuat hari ini terasa lebih buruk," lanjut Clay.
Di sisi lain, Clay juga mengungkap jika diagnosis tersebut membuat hubungan mereka makin erat serta menyadari rasa cinta kepada satu sama lain.
"Ke depannya tidak akan mudah, tapi kami tahu akan lebih berarti jika kami melewatinya bersama."
"Akan ada sedikit lebih banyak rasa sakit dibanding sehat, tapi itu bukan masalah," tutup mempelai pria satu ini.
Terkini
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif