Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Pelukan tak cuma membantu memperat hubungan dan emosional kita dengan orang tersayang, tapi juga punya berbagai manfaat kesehatan.
Hal itu terlebih kalau kamu pelukan dengan orang tersayang dalam waktu lama. Kamu akan menyerap semua manfaat kesehatan itu secara lebih baik.
Melansir Bright Side, berikut ini manfaat pelukan dengan orang tersayang untuk kesehatan.
Mengatur tekanan darah
Baca Juga
-
Ingin Putus Hubungan dari Pacar? Jawab Dulu 5 Pertanyaan Ini
-
Gaya Wanita Ini saat Lebaran Bikin Gagal Paham, Pakai Sepatu Hak Tinggi Belasan Cm
-
Curhat Model Ingin Punya Pacar Pintar, Pasangan Disuruh Tes IQ saat Kencan Pertama
-
Cara Memilih Hijab Instan, Perhatikan 4 Tips Berikut
-
Ingin Ikut UMKM Idol? Begini Cara Daftarnya
-
Dukung UMKM Go-Digital, Ini Keistimewaan Sistem Kasir Gratis dari Wehelpyou
Pelukan selama minimal 20 detik bisa membantu menurunkan tekanan darah. Pelukan membantu mengurangi stres pada pria dan wanta serta mencegahmu terkena penyakit jantung.
Meningkatkan sistem kekebalan tubuh
Pelukan melepaskan oksitosin, hormon yang mempunyai hubungan erat dengan interaksi dan ikatan sosial. Hormon ini bisa meningkatkan sel T-regulator yang akan membantu meningkatkan dan menyeimbangkan sistem kekebalan tubuh.
Membuat Anda merasa lebih muda
Menurut sebuah penelitian, pelepasan oksitosin dapat memperbaiki otot. Hal ini diyakini berfungsi sebagai pengobatan potensial untuk pengecilan otot yang berkaitan dengan usia.
Pelukan juga dapat membantu meningkatkan kesehatan tulang dan orang tua pulih lebih cepat dari cedera.
Bertindak sebagai obat penghilang rasa sakit alami
Pelepasan oksitosi memblokir kortisol yang menyebabkan kita merasa lebih sedikit sakit dan otot menjadi lebih rileks. Selain itu, endorfin yang dilepaskan oleh pelukan juga mengurangi rasa sakit kronis.
Membuat anak lebih pintar
Secara ilmiah, terbukti bahwa bayi yang kurang mendapatkan kontak fisik lebih tertinggal secara biologis, ketimbang mereka yang kerap mendapatkan kontak fisik atau pelukan.
Hal tersebut karena banyak proses penting yang terjadi selama berpelukan. Pelukan ini membuat koneksi dan pola aktivitas dimodulasi. Jadi, kontak kulit-ke-kulit akan merangsang otak mereka.
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi