
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Kesulitan finansial dialami oleh banyak orang selama masa pandemi Covid-19. Pembatasan memaksa orang-orang beraktivitas di dalam rumah.
Namun, lain halnya dengan yang dialami oleh perempuan desa yang satu ini. Ia justru mengalami peningkatan pendapatan selama masa pandemi Covid-19 meski menjalani aktivitas dari rumah.
Perempuan ini bernama Kusni, peternak sapi perah sekaligus CEO UMKM Amartha asal Polobogo, Semarang, Jawa Tengah.
Gaya hidup sehat yang menjadi tren kala pandemi berdampak pada usaha dan pendapatannya. Ia meraup banyak keuntungan sehingga dapat merenovasi rumah tempat tinggal yang kini sudah layak huni. Juga kandang sapi di samping rumah.
Baca Juga
-
6 Pasangan Zodiak Ini Ternyata Malah Lebih Baik Friendzone Saja
-
PUMA Luncurkan Activewear Hijab Pertama di Indonesia, Ini Keistimewaannya
-
Perkara Cincin Berlian Bikin Galau, Pria Ini Takut Kekasihnya Mengamuk
-
Positive Vibes, Inilah 4 Zodiak Paling Bahagia
-
Kenapa Tukang Selingkuh Tak Mau Melepaskan Pasangan Sah? Ini Jawabannya
-
Pasangan Suami-Istri Ini Menggugat Anak Rp9,5 Miliar, Gara-Gara Tak Kunjung Punya Cucu
Anjuran menjaga imun tubuh selama pandemi Covid-19 kampanyekan oleh banyak pihak. Konsumsi makanan dan minuman sehat juga banyak diserbu masyarakat, termasuk susu sapi murni milik Kusni.

Kusni awalnya hanya memiliki dua sapi kecil. Setelah mendapat pembiayaan dari Amartha, ia menjual dan membeli satu sapi perah dewasa di tahun 2020. Satu ekor sapi bisa menghasilkan 10-12 liter susu.
Satu tahun kemudian, ia melakukan pembiayaan lanjutan karena melihat antusias masyarakat dalam menerapkan gaya hidup sehat dimulai dengan mengonsumsi susu sapi murni. Modal tersebut ia belikan satu ekor sapi dewasa lagi. Kini, ia memiliki dua sapi dewasa dan dua sapi kecil.
Dalam sehari, perempuan asli Polobogo ini berhasil mendapatkan rata-rata 25 liter dari dua ekor sapi dewasa miliknya. Susu sapi yang baru diperah tanpa diolah itu dibanderol dengan harga Rp6.000 per liter.
Lain halnya jika sudah diolah, harga satu liter susu sapi murni olahan bisa mencapai Rp7.000 - Rp8.000 per liter. Setiap bulan, Kusni bisa mendapatkan penghasilan Rp5 juta hingga Rp6 juta.
"Pas pandemi kemarin, usaha saya malah laris. Para tetangga setiap pagi dan sore antri mau beli susu sapi yang baru saya perah. Kebanyakan pembelinya ibu-ibu dan anak-anak," ujar Kusni saat ditemui di kediamannya.
Sehari-hari, Kusni dibantu oleh sang suami dalam menjaga kualitas sapi-sapi yang dimiliki. Pakan berupa rumput segar dari halaman belakang rumah dan vitamin atas rekomendasi dokter hewan rutin diberikan.
Setiap hari juga, susu sapi perah milik Kusni disetorkan kepada KUD (Koperasi Usaha Dagang) yang kemudian untuk supply perusahaan susu kemasan.
Nah, sekarang kamu bisa konsumsi susu sapi untuk jaga kesehatan tubuh sambil modalin CEO UMKM Amartha lainnya.
Unduh aplikasi Amartha di ponselmu dan dapatkan keuntungan imbal hasil investasi sampai 15% flat per tahun hanya dengan modal 100 ribu rupiah saja. Daftar sekarang!
Terkini
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women