Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Tidak semua anak berani mengungkapkan kekerasan seksual yang dialami sehingga orangtua harus bisa mengenali tandanya bila buah hati mengalami kejadian itu.
Ketua Satgas Perlindungan Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Eva Devita, SpA(K) menyebutkan tanda pertama bila anak mengalami kekerasan seksual, yakni perubahan perilaku misalnya anak cemas, depresi, anak yang tadinya ceria menjadi pendiam, takut bertemu orang asing, bahkan mungkin menghindari pelaku.
Selain itu, sambungnya, anak juga cenderung menarik diri. Pada anak usia remaja, kadang-kadang bisa menunjukkan perilaku percobaan bunuh diri, performa di sekolah menurun dan berkurangnya konsentrasi.
Tanda lainnya yang patut orangtua waspadai, kata Eva, munculnya keluhan-keluhan tidak jelas dari anak seperti menolak untuk pergi ke sekolah, sakit perut, sakit kepala dan sebagainya.
Baca Juga
-
Nggak Cuma Cokelat, Ini Rekomendasi Hadiah untuk Pasangan di Hari Kasih Sayang
-
5 Tipe Pembeli Belanja Online, Mulai Pemburu Diskon hingga Pelanggan Setia
-
Gandeng Cut Meyriska, Donna Prive Tampilkan Koleksi Elegan Terinspirasi dari Filosofi Bunga
-
6 Perawatan Sederhana Ini Bikin Kulit Wajah Sehat dan Bebas Kerutan
-
Jisoo BLACKPINK Alami Telinga Berdenging Usai Konser, Apa Penyebab dan Cara Mengatasinya?
-
Najwa Shihab Pamer Sneakers Converse Rp 7,9 Juta, Ini Istimewanya
Menurut Eva, anak juga bisa mengalami gangguan makan dan tidur seperti tidak nafsu makan, tidak mau makan, memuntahkan makanan yang sudah dimakan (bulimia), mimpi buruk dan sulit tidur.
"Ada keluhan buang air besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) seperti suka kecipirit, mengeluh nyeri saat BAK dan BAB, ada gatal, cairan atau kotoran yang keluar dari vagina, serta ada luka di kemaluan atau anus," bebernya lagi dilansir Antara, Kamis (9/2/2023).
Penelitian menunjukkan, anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual bisa mengalami depresi, rasa bersalah pada diri sendiri, kesulitan menjalin hubungan dengan orang lain dan suka berganti pasangan di usia remaja.
Mereka juga empat kali lebih mungkin mengalami perilaku atau upaya bunuh diri, empat kali lebih besar melakukan hubungan seksual sebelum usia 15 tahun, serta 4,5 kali lebih mungkin mengalami depresi.
"Dampaknya saat anak mengalami kejadian tetapi juga ke depannya anak alami permasalahan," kata Eva.
Dampak ini, sambung dia, tergantung juga pada sejumlah faktor antara lain usia anak saat mengalami kekerasan, frekuensi dia mengalami kekerasan dan derajat beratnya kekerasan yang dialami.
Selain itu, hubungan anak dengan pelaku juga berpengaruh sehingga apabila pelaku ini orang terdekatnya, maka bisa meningkatkan rasa cemas dan memengaruhi kepribadian serta kondisi sosial dan emosional anak.
"Memang ada faktor protektif seperti dukungan keluarga dan teman sebaya yang bisa mengurangi dampak-dampak itu," kata Eva.
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri
Berita Terkait
-
Viral Curhatan Wanita soal Suami yang Tak Mau Urus Anak, Bikin Warganet Geram
-
Berdasarkan Zodiak, Begini Sikap Anak saat Ketahuan Bohong
-
Curhat Pria Tak Mau Bantu Istri Merawat Bayi Sendiri, Alasannya Bikin Warganet Bersimpati
-
Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak Alami Peningkatan selama Pandemi, Begini Rinciannya
-
Curhat Wanita Adopsi Anak, Syok saat Tahu Ternyata Hasil Selingkuhan Suami
-
Pernah Jadi Donor Sperma sebelum Menikah, Curhat Pria Kini Malah Terancam Diceraikan Istri