Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Pengalaman buruk di masa kecil sangat mungkin berpengaruh pada berbagai keputusan yang Anda miliki setelah dewasa. Luka inner child yang tidak kunjung sembuh pun dapat berdampak pada hubungan asmara.
Bagaimana kondisi tersebut bisa terjadi? Apa yang membuat luka batin masa kanak-kanak bisa membuat hubungan cinta jadi lebih rawan kandas?
Dampak Luka Inner Child pada Hubungan Asmara
Dikutip dari Times of India, berikut adalah berbagai dampak luka batin anak yang belum sembuh pada hubungan asmara Anda.
Baca Juga
-
5 Rekomendasi Klinik Kecantikan Aman dan Terpercaya, Jangan Sembarangan Pilih!
-
Tes Kepribadian: Apa Karakter Film Harry Potter Favorit Anda? Tenyata Ini Artinya
-
7 Potret Enzy Storia yang Kini Tinggal di Amerika, Gayanya Semakin Elegan ala Ibu Pejabat
-
Gaya Sabrina Chairunnisa di Paris Bikin Pangling, Aura Mahalnya Berkelas Banget
-
Lengkap! Ramalan Zodiak Agustus 2023: Siapa yang Dapat Hoki Paling Banyak?
Posesif
Mengalami berbagai pengabaian selama masa kanak-kanak sering kali membikin orang dewasa takut ditinggalkan atau diabaikan pasangan.
Ketakutan ini kemudian akan membuat mereka menjadi terlalu tergantung pada pasangan hingga bertindak sangat posesif. Mereka sering kali tak hentinya mempertanyakan seberapa penting kehadiran mereka dalam hidup pasangan sehingga merasa aman karena yakin tidak akan ditinggalkan.
Rendah diri
Pengalaman penolakan pada masa kanak-kanak yang mencakup perasaan tak dicintai atau tidak diinginkan, juga dapat meninggalkan luka emosional yang mendalam.
Saat dewasa, perasaan tersebut kerap berubah menjadi rasa rendah diri. Kondisi ini akan membuat Anda terus-menerus mencari validasi dan persetujuan pasangan atas hal apa pun yang Anda lakukan.
Sulit mempercayai orang lain
Dampak luka inner child pada hubungan asmara saat dewasa berikutnya adalah sulit membangun kepercayaan. Dalam kondisi tertentu, kecenderungan ini sebenarnya merupakan hal yang bagus.
Namun jika berlebihan, orang-orang akan merasa risih berada di sekitar Anda karena merasa ketulusannya tidak dihargai. Kondisi ini sering kali malah membikin hubungan Anda merenggang.
Sulit menerima cinta
Pengabaian emosional selama masa kanak-kanak bisa menyebabkan seseorang merasa tak berdaya dan tidak berharga. Saat dewasa, kondisi ini kerap membuat seseorang tak layak menerima cinta dan perhatian dalam hubungan.
Akibatnya, seseorang dengan jenis luka batin ini sering menjalani hubungan dengan orang yang salah karena percaya bahwa dirinya tak berhak menerima kebaikan.
Terlalu tertutup
Luka inner child yang belum terobati juga dapat membuat seseorang menjadi terlalu tertutup. Padahal salah satu kunci hubungan yang sehat adalah keterbukaan dalam komunikasi.
Oleh karenanya, penting untuk berdamai dengan masa lalu terlebih dahulu sebelum memulai hubungan apa pun. Setidaknya, Anda bisa memberitahu pasangan tentang apa yang Anda alami di masa lalu.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat