Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Seiring perkembangan dunia digital, masyarakat semakin tertarik pada pengalaman belanja yang mudah dalam platform e-commerce. Kemudahan mencari berbagai macam barang hanya dengan browsing dan melakukan pembelian tanpa meninggalkan kenyamanan rumah, benar-benar telah mengubah cara masyarakat berbelanja.
Kecepatan transaksi dinilai sangat sesuai dengan gaya hidup masyarakat Indonesia modern yang serba cepat.
Setiap tahun, Jakpat melakukan survei untuk memahami tren ini. Pada semester pertama 2023, survei dilakukan kepada 1485 responden, yakni mengenai tren penggunaan e-commerce sebagai media berbelanja.
Survei dilakukan sepanjang bulan Februari hingga Mei 2023. Sasarannya adalah memahami perilaku masyarakat dalam belanja online, penggunaan e-commerce, serta strategi marketing yang digunakan baik platform e-commerce maupun penjual dalam platform tersebut
Baca Juga
-
7 Tanda Mati Rasa, Sering Terjadi dalam Hubungan Asmara
-
Apa Itu Deep Talk? Ini 5 Manfaat Obrolan Mendalam dengan Pasangan
-
Gaya Pacaran 5 Zodiak Ini Ternyata Jadul Banget, Ada yang Masih Suka Surat-suratan
-
Tes Kepribadian: 6 Jenis Biskuit Ini Mewakili Karakter Orang Tersayang
-
6 Arti Mimpi Es Krim, Ternyata Tak Selalu Simbol Kebahagiaan Manis
Laporan Jakpat menunjukkan bahwa 88 persen dari online shopper melakukan transaksi di semester pertama 2023 ini. Sebanyak 72 persen responden yang telah melakukan pembelian dalam e-commerce menggunakan e-wallet atau digital wallet sebagai pilihan metode pembayaran. Diikuti pembayaran menggunakan COD di posisi kedua, lalu mobile banking/Internet banking, paylater di posisi keempat, hingga transfer ATM.
Tidak hanya kecepatan dan kemudahan, adanya jaminan kredibilitas pedagang online terkemuka dalam menjaga kualitas produk, keamanan transaksi, dan layanan pelanggan yang dapat diandalkan, juga telah membangun rasa kepercayaan pada konsumen Indonesia.
"Kemudahan, kecepatan, dan kredibilitas penjual membuat aktivitas belanja online masih menjadi hal yang menarik bagi masyarakat Indonesia," ungkap Aska Primardi, Head of Research Jakpat, dikutip dari siaran pers.
"Ketiga value itu nampaknya mulai bisa menggantikan value diskon yang memang dirasakan mulai berkurang sejak tahun lalu. Value inilah yang saat ini terlihat menjadi standar minimum pelayanan yang dimiliki oleh mayoritas e-commerce," imbuhnya.
Terkini
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat
- Working Holiday Visa Australia: Tiket Emas untuk Kerja dan Hidup di Luar Negeri