Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Converse telah dipakai oleh musisi, seniman, atlit, pemimpi, dan pemikir selama lebih dari satu abad, dengan perbedaan yang menyolok lintas dunia dan lintas budaya.
Jenama ini terus memperjuangkan semangat ‘Create Next’ dengan kampanye regional yang membawa undangan, antusiasme, dan pendekatan yang lebih segar untuk memberdayakan komunitas muda untuk mengekspresikan diri mereka secara kreatif di bidang musik, seni, olahraga, dan mode.
Brand sepatu ini menghadirkan talenta-talenta muda kreatif ke dalam satu gerakan inspiratif yang terintegrasi, berkolaborasi dengan kaum muda kreatif Asia Tenggara.
Dalam kampanye kali ini, Converse di wilayah Asia Tenggara; Indonesia, Singapura, Malaysia, Vietnam dan Filipina menggandeng sekaligus mengangkat musisi, penari, skater dan seniman visual serta sinematografi dari negara-negara tersebut untuk turut berpartisipasi menjadi model dalam sebuah video manifesto dan turut unjuk bakat dan karya untuk menjadi inspirasi bagi komunitas gen Z.
Baca Juga
Converse menggagas kampanye ini sebagai seruan untuk bertindak, menantang kaum muda untuk mengubah status quo mereka dalam berkreasi. Menemukan dan mengekspresikan diri mereka dengan Converse sebagai landasan untuk menghadirkan pengalaman unik dan gaya pribadi yang menginspirasi lewat semangat baru ini.
Melalui kampanye ini diharapkan mampu menginspirasi untuk lanjut berkreasi dalam musik dan beragam aktivitas kreatif lainnya untuk mewujudkan karya baru yang lebih kreatif, mendobrak dan segar.
Marcus Chow Li Ming, seniman sinematografi sekaligus salah seorang Converse All Stars dari Singapura mengambil peran untuk memproduksi bagian dari kampanye ini.
Produksi dilaksanakan di sejumlah tempat nongkrong populer komunitas gen Z dan berciri khas di masing-masing negara.
Para seniman; musisi, penari, skater dan sinematografis yang terlibat dalam kolaborasi ini antara lain: Musisi Rizkia Laras (@rizia.laras) - Indonesia, rapper Cito Gakso (@citogakso) - Indonesia, pemain skate, Calgo (@_calgo) - Indonesia, penari, Nandita Nada (@nanditanada) - Indonesia, penari, Shamey (@shxmeelix) - Singapura, seniman visual dan fine arts, Sofia Harun - Malaysia, musisi dan penari, Pay (@payxabengg) - Vietnam dan Ken San Jose (@kensanjose) - Filipina
Menangkap sisi kreatifitas dari setiap negara-negara yang terwakili dalam kampanye ini, bagian skena Singapura menampilkan sebuah spot berkumpulnya remaja yang banyak dihiasi karya mural dan jadi semacam tempat digagasnya street culture di Singapura.
Sementara pengambilan gambar di Malaysia berlokasi di sebuah studio kerja dan menampilkan scene sang seniman muda sedang menggores karya.
Tidak kalah menariknya, bagian tampilan Vietnam mengambil lokasi pengambilan gambar di pasar Ben Thanh di Kota Ho Chi Minh. Konon, Pasar induk ini adalah simbol dan jiwa Saigon.
Siapa saja yang ingin melihat sekilas kekayaan warisan negara, mencicipi masakan lokal, atau melihat kehidupan sehari-hari masyarakat Vietnam, di pasar inilah jadi tempat yang sempurna. Dan Poblacion Makati, sebuah skena seni dan musik di kota Manila Filipina jadi pilihan untuk lokasi latar video.
Untuk lebih jauh mengangkat dan mengekspresikan sikap para kreator muda ini, pasca peluncuran video berdurasi 60 detik, kampanye akan berlanjut dalam sebuah road show pentas musik yang dihelat di sejumlah tempat nongkrong dan berkumpulnya gen Z seperti kampus, mall dan lainnya.
Puncak dari keseruan kampanye ini, Converse Indonesia akan menggelar festival musik di penghujung tahun ini, dimana bakal jadi sebuah konser musik pertama yang pernah diadakannya.
Terkini
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi
- Memahami dan Merawat Inner Child: Kunci untuk Menyembuhkan Luka yang Tak Terlihat