Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Sudah nonton film "Budi Pekerti" di bioskop? Ada banyak pelajaran hidup yang bisa diambil dari film karya sutradara dan penulis skenario Wregas Bhanuteja ini.
Film ini berkisah tentang Ibu Prani (Sha Ine Febriyanti), seorang guru bimbingan konseling (BK) yang terlibat dalam sebuah konflik dengan salah satu pengunjung pasar di wilayah Yogyakarta. Konflik ini rupanya direkam oleh pengunjung lain tanpa pengetahuan Bu Prani. Video tersebut kemudian menjadi populer di media sosial. Sayangnya, Bu Prani dan keluarganya jadi terjebak dalam lingkaran misinformasi, mendapat komentar negatif, dan bahkan menjadi sasaran perundungan dari pengguna media sosial.
"Film ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya pengguna platform digital untuk senantiasa selalu berbudi pekerti dan #SalingJaga. Baik di kehidupan nyata maupun dalam lingkungan digital. Di mana, pesan ini juga sejalan dengan pesan #SalingJaga yang digaungkan TikTok untuk mendorong pengguna turut menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman," tutur Wregas Bhanuteja, dikutip dari siaran pers, Selasa (14/11/2023).
Film "Budi Pekerti" mengingatkan soal begitu banyak konten misinformasi/disinformasi/hoaks yang tak sengaja mampir di timeline tanpa kita sadari. Kita pun seringkali mengonsumsi konten tersebut, bahkan turut menyebarkannya, tanpa sadar bahwa itu dapat berdampak pada orang lain, khususnya kepada orang yang menjadi sasaran hoaks.
Baca Juga
-
Punya Teman Jomblo? Ini 6 Cara Terbaik untuk Membahagiakan Mereka
-
Jomblo Juga Berhak Bahagia, Lakukan 6 Langkah Cerdas Ini
-
6 Tips Menyusui di Tempat Umum, Begini Triknya agar Ibu dan Bayi Lebih Nyaman
-
5 Gaya Sporty Wulan Guritno, Inspirasi Outfit Nyaman untuk Olahraga
-
5 Gaya Nikita Willy saat Momong Anak, Simpel dan Fashionable
Begitu banyak pelajaran yang bisa dipetik dari film "Budi Pekerti". Berikut beberapa di antaranya
Sebelum menyebarkan sesuatu, cek fakta dahulu
Jangan langsung percaya, apalagi turut menyebarkan informasi, tanpa cek fakta terlebih dahulu. Penting juga untuk lebih kritis saat mengkonsumsi konten.
Setelah cek fakta, kamu bisa #SalingJaga di platform digital dengan memberikan tambahan informasi mengenai konten yang kamu sebarkan untuk meluruskan apa yang salah atau memberikan label misinformasi/disinformasi/hoaks apabila terbukti tidak benar.
Bijak dan dan penuh empati saat berinteraksi di ruang digital
Pahami bahwa komentar negatif di media sosial atau platform digital bisa menghancurkan kehidupan orang yang menjadi sasaran. Jadi, penting untuk lebih bijak dan penuh empati saat berinteraksi di ruang digital, khususnya ketika memberikan komentar terhadap seseorang.
Pastikan video sudah mendapatkan ijin untuk diunggah
Rekaman video yang melibatkan orang lain harus mendapatkan ijin dari orang yang bersangkutan sebelum disebarluaskan. Pasalnya, penyebaran video tanpa ijin bisa berdampak buruk untuk orang tersebut.
Laporkan konten yang mengandung misinformasi/disinformasi/hoaks
Untuk terhindar dari pusaran misinformasi/disinformasi/hoaks, kamu juga bisa aktif #SalingJaga dengan cara melaporkan konten atau informasi yang dirasa mengandung misinformasi/disinformasi/hoaks lewat fitur-fitur keamanan yang disediakan oleh platform digital.
Contohnya di TikTok, jika kamu merasa konten video di laman For You-mu mengandung misinformasi/disinformasi/hoaks atau dianggap melanggar Panduan Komunitas TikTok, laporkan konten tersebut.
Caranya, tekan video agak lama, kemudian kamu akan diarahkan ke beberapa menu, dan pilih menu 'report' atau 'laporkan konten'. Setelah itu, ikuti langkah-langkah yang disediakan platform.
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi