
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Tahun 2024 hanya kurang dari dua bulan lagi. Kamu mungkin sudah merencanakan liburan akhir tahun 2023 atau justru telah memilih destinasi wisata yang ingin dikunjungi pada 2024 nanti.
Jangan sampai salah memilih destinasi. Dilansir dari Travel Off Path, Fodor baru saja merilis "No List", yakni daftar destinasi yang sebaiknya tidak dikunjungi di tahun 2024.
Ada tiga faktor yang disoroti Fodor, antara lain overtourisme, produksi sampah, serta kualitas dan kecukupan air. Berikut daftarnya.
Daftar Destinasi yang Perlu Dihindari karena Overtourisme
Baca Juga
-
Punya Teman Jomblo? Ini 6 Cara Terbaik untuk Membahagiakan Mereka
-
Jomblo Juga Berhak Bahagia, Lakukan 6 Langkah Cerdas Ini
-
6 Tips Menyusui di Tempat Umum, Begini Triknya agar Ibu dan Bayi Lebih Nyaman
-
5 Gaya Sporty Wulan Guritno, Inspirasi Outfit Nyaman untuk Olahraga
-
5 Gaya Nikita Willy saat Momong Anak, Simpel dan Fashionable
1. Venesia, Italia
Venesia disebut tidak terlihat melakukan perbaikan yang cukup pada sejumlah destinasinya yang selalu luar biasa dipenuhi wisatawan. Ada beberapa risiko terburuk yang bisa mengecewakan wisatawan, misalnya lumba-lumba di kanal hingga banjir ekstrem.
2. Athena, Yunani
Athena memang terkenal indah. Sayangnya, buruknya pengelolaan mobilitas wisatawan menyebabkan beberapa masalah besar terhadap situs budaya, termasuk Acropolis yang ikonik.
Popularitas wisata sehari dengan kapal pesiar juga semakin meningkat, tetapi kota ini tidak mampu menangani lonjakan tersebut.
3. Gunung Fuji, Jepang
Gunung Fuji didatangi terlalu banyak wisatawan setiap hari. Jepang bahkan secara terbuka mendorong wisatawan untuk menikmati keindahannya dari kejauhan saja.
Antrean panjang pendaki bukan hanya satu-satunya masalah. Ada pula oknum pengunjung yang buang sampah sembarangan dan tidak membayar biaya untuk membantu konservasi.
Destinasi yang Perlu Dihindari karena Masalah Sampah
Masalahnya terletak pada membludaknya jumlah pengunjung yang tidak sebanding dengan kebijakan lingkungan terkait. Bayangkan ada 8.000 pon sampah yang telah dibuang oleh para sukarelawan. Solusi terbaik saat ini adalah mengurangi jumlah wisatawan dan membenahi sistem pengelolaan yang ceroboh.
5. Teluk Ha Long, Vietnam
Jika kamu berencana mengunjungi Ha Long Bay, sebaiknya pikir-pikir lagi. Pariwisata cenderung memberikan dampak negatif terhadap masyarakat lokal.
Kebijakan konservasi sudah diabaikan. Teluk ini penuh dengan sampah dan solar sehingga juga merugikan kelompok nelayan dan satwa liar.
6. Gurun Atacama, Chili
Meski keindahannya terkenal di seluruh penjuru dunia, Gurun Atacama juga tempat pembuangan besar untuk tekstil bekas. Gurun ini mungkin dipasarkan sebagai daya tarik wisata utama, tetapi sayangnya tidak ramah lingkungan.
Destinasi yang Perlu Dihindari karena Kualitas Air
Danau air tawar terbesar di dunia ini menghadapi banyak masalah akibat pariwisata yang berlebihan dan perubahan iklim. Pertumbuhan alga yang tak diharapkan semakin tidak terkendali.
Pengunjung tak bertanggung jawab juga meninggalkan sampah di area perkemahan dan membahayakan kelestarian lingkungan.
8. Sungai Gangga, India
India adalah destinasi wisata yang menarik, tetapi mungkin tak perlu ke Sungai Gangga. Polusi telah menjadi masalah besar selama bertahun-tahun.
Jika kamu tetap ingin memasukkan Sungai Gangga dalam rencana perjalananmu, nikmati euforianya dengan cara yang lebih bijak.
9. Koh Samui, Thailand
Ini adalah destinasi yang populer di Thailand, tetapi menghadapi masalah kekurangan air. Pada musim panas, penduduk setempat harus mengeluarkan uang untuk membeli air kemasan, baik untuk keperluan pribadi maupun bisnis.
Terkini
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
- Koneksi Bukan Kompetisi: The Real Power of Women Supporting Women