
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Tingkat konsumsi beras merah di Indonesia terus mengalami peningkatan. Hal ini seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pola makan sehat.
Beras merah terkenal memiliki banyak manfaat kesehatan. Hanya saja, tak sedikit orang yang mengeluhkan tekstur dan rasa beras merah.
Dibanding beras putih, nasi dari beras merah tidak begitu pulen dan lebih hambar. Guna mengatasi hal ini, orang-orang kemudian memilih untuk mencampur dua jenis beras ini.
Dikutip dari Suara.com, Prof. Dr.Ir Ali Zu Mashar, mengungkap bahaya mengonsumsi beras merah yang dicampur beras putih. Menurut sang peneliti, hal itu bisa membuat khasiat beras merah justru hilang.
Baca Juga
-
Gaya Erina Gudono Pergi Kondangan, Tas Cantiknya Curi Atensi
-
OOTD Ibu Hamil ala Jessica Milla, Tetap Elegan dan Menawan
-
7 Cara Mengatasi Sakit Hati Cinta Ditolak, Jangan Nekat Aneh-Aneh!
-
5 Gaya Boyish Azizah Salsha, Nyaman untuk Beraktivitas Seharian
-
8 Arti Mimpi Nonton Konser, Mewakili Energi Positif dan Kebahagiaan

Beras putih tinggi kandungan karbohidrat dan gula, sementara banyak orang mengonsumsi beras merah karena kandungan gulanya yang lebih rendah. Oleh karenanya, menurut Prof. Ali, lebih baik memasak beras merah murni, tanpa dicampur beras putih.
"Nasi putih karbohidrat tinggi, terus gulanya lumayan tinggi. Beras putih serat, tapi kalau diabetes kurang membantu. Mending beras merah murni langsung dikonsumsi," ujar Prof Ali yang telah meneliti berbagai varietas beras merah selama belasan tahun ini.
Beras merah disebut kaya protein dan serat, termasuk varietas beras merah yang Prof Ali temukan di laboratoriumnya, Trisakti Golden, yang kini dikembangkan untuk produk beras merah Dailymeal Rice.
Inovasi Prof Ali juga tidak seperti beras merah kebanyakan karena rasanya nikmat dan pulen. Rasanya hampir setara dengan pengalaman makan nasi putih.
"Saya mencari berbagai sumber dari genetik tanaman padi, akhirnya ketemu munculah satu dari jutaan benih yang memiliki karakter istimewa. Bahkan beras merah ini kalau ditanam secara organik menjadi lebih baik dan produktif," kata dia.
Tag
Terkini
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif