Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Masyarakat Indonesia ternyat lebih suka tipe traveling yang fleksibel dibanding mengikuti paket tur. Ini berkat berbagai kemudahan yang membuat wisatawan bisa menangani perjalanannya secara mandiri.
Studi Global Travel Intentions (GTI) 2023 Visa terbaru menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sangat senang memegang kendali dan kemandirian dalam bepergian. Fleksibilitas, kenyamanan, dan keamanan adalah faktor terus dicari oleh para wisatawan.
Berdasarkan hasil studi, sebanyak 84% wisatawan lebih memilih perjalanan yang sepenuhnya mandiri atau semimandiri daripada mengikuti paket tur. Selain itu, 46% wisatawan bahkan bersedia membayar dengan harga yang lebih tinggi supaya lebih bebas mengakomodasi perubahan dalam rencana perjalanan mereka.
Ada banyak hal yang membuat orang Indonesia termotivasi bepergian di dalam dan ke luar negeri. Kebanyakan karena ingin bersantai (58%), kemudian banyak pula yang ingin menjelajahi hal baru (45%) dan berbelanja (38%).
Baca Juga
-
5 Sepatu Mewah Thariq Halilintar, Harganya Termurah Rp14 Juta
-
5 Cara Meningkatkan Percaya Diri, Berani Tampil Apa Adanya
-
5 Manfaat Hidup Hemat, Bukan Cuma Bikin Keuangan Stabil
-
Nggak Cuma Raih Peluang Bisnis, Peserta juga Bisa Ketemu Jodoh di Single Chinese Gathering 2023
-
Optimalkan Pemasaran Digital UMKM Perikanan, Ini Langkah yang Bisa Dilakukan
Hal ini sejalan dengan temuan Studi GTI 2023 Visa bahwa wisatawan cenderung memesan tiket dan akomodasi secara daring dalam merencanakan perjalanan. Kebanyakan dilakukan menggunakan kartu (42%) dan dompet digital (32%).
"Di banyak negara, sekarang hampir tidak perlu tukar dengan mata uang negara tersebut kalau kita punya kartu Visa contactless. Misalnya Singapura, penggunaan pembayaran dengan kartu contactless sudah sangat luas, mulai dari food court sampai MRT, bisa tinggal tap," tutur Marischka.
Sudah merasakan kemudahan menggunakan pembayaran contactless, Marischka pun berharap adaptasi pembayaran kartu contactless di Indonesia bisa semakin luas.
Sementara itu, Presiden Direktur Visa Indonesia, Riko Abdurrahman, memaparkan, "Visa optimis bahwa pariwisata akan tetap menjadi tulang punggung ekonomi yang vital, terutama menjelang musim liburan akhir tahun. Visa memfasilitasi aktivitas belanja lintas negara yang aman dan nyaman, baik bagi wisatawan asing yang datang dan berbelanja di berbagai landmark lokal yang menarik, maupun bagi masyarakat Indonesia yang bepergian di dalam maupun ke luar negeri."
Menurutnya, acceptance pembayaran contactless di negara-negara Asia Pasifik seperti Singapura dan Australia sudah hampir 100%. Secara global sendiri, acceptance contactless telah mencapai lebih dari 50%.
"Metode contactless ini memang sangat nyaman digunakan selain untuk bertransaksi juga untuk transportasi. Metode Visa contactless sudah diterima untuk pembayaran transit di lebih dari 150 kota. Tahun lalu, kita sudah mencapai 1 miliar transaksi untuk transportasi, seperti di MRT," tandasnya.
Terkini
- Fenomana Glass Ceiling: Mengapa Perempuan Sulit Jadi Pemimpin di Dunia Kerja?
- Takut Ketinggalan Momen? Begini Cara Mengelola FOMO dengan Sehat!
- Ladang Mimpi yang Berubah Jadi Neraka: Tragedi 100 Wanita Thailand di ' Peternakan Telur Manusia' Georgia
- Mengenal Roehana Koeddoes: Jurnalis Perempuan Pertama di Indonesia
- Stigma atau Realita: Perempuan Enggan Bersama Laki-laki yang Tengah Berproses?
- Komunitas Rumah Langit: Membuka Ruang Belajar dan Harapan bagi Anak-anak Marginal
- Subsidi BPJS Kesehatan Terancam, Siapa yang Paling Terdampak?
- Komnas Perempuan Soroti Perlindungan Jurnalis Perempuan dari Kekerasan Berbasis Gender
- Damkar Dipanggil, Polisi Ditinggal: Mengapa Publik Lebih Percaya Damkar?
- Tantangan dan Realitas Jurnalis Perempuan di Indonesia: Menyingkap Kesenjangan di Ruang Redaksi