
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Selebgram Fujianti Utami atau Fuji baru-baru ini mengaku mengidap ADHD. Dia mengalami banyak gejala sebelum akhirnya didiagnosa ADHD.
"Jadi ya gue ceritain aja lah ya, kan bukan aib ini. Nggak, jadi kan gue kayak nggak bisa fokus gitu kan. Nah, ini tuh karena ADHD itu tuh," ungkap Fuji via live TikTok, dikutip unggahan dari Tiktok mollie.shop2.
Fuji mengungkapkan, dirinya kerap mengalami kesulitan dalam berpikir, hiperaktif, susah fokus, hingga sering lupa. Dia juga telah melakukan pengobatan ke psikiater untuk menangani kondisi tersebut.
Fuji pun diminta untuk mengonsumsi obat khusus yang membuatnya turun hingga 2 kg dalam 5 hari. Ini karena efek samping obat yang berimbas pada nafsu makannya.
Baca Juga
-
10 Kota Destinasi Liburan Favorit, Jadi Incaran Wisatawan untuk Rayakan Tahun Baru 2024
-
5 Sepatu Mewah Thariq Halilintar, Harganya Termurah Rp14 Juta
-
5 Cara Meningkatkan Percaya Diri, Berani Tampil Apa Adanya
-
5 Manfaat Hidup Hemat, Bukan Cuma Bikin Keuangan Stabil
-
Nggak Cuma Raih Peluang Bisnis, Peserta juga Bisa Ketemu Jodoh di Single Chinese Gathering 2023
Penderita ADHD sering kesulitan memusatkan fokus dan perhatiannya pada satu tugas atau sekadar duduk diam dalam jangka waktu lama.
Perubahan energi dari dalam tubuh lebih kerap terjadi secara tiba-tiba. Hal ini sangat mungkin berdampak signifikan pada pekerjaan, hubungan sesama manusia, hingga kegiatan sehari-hari lainnya.
ADHD ini bisa diderita anak-anak hingga dewasa. Beberapa gejalanya adalah sebagai berikut:
- sulit fokus atau berkonsentrasi pada tugas
- menjadi lupa dalam menyelesaikan tugas
- perhatian gampang teralihkan
- kesulitan untuk duduk diam dalam beberapa waktu
- sering menyela pembicaraan orang ketika mereka sedang berbicara
Gejala spesifik yang biasa terjadi adalah, yakni munculnya perilaku hiperaktif, impulsif, atau susah fokus dalam satu waktu yang sama maupun secara tiba tiba. Penyebabnya bisa dipengaruhi beberapa faktor, antara lain:
- faktor genetika
- cedera otak
- kelahiran prematur
- stunting
- terpapar zat kimia dari ibu selama masa kehamilan sehingga berpengaruh pada tumbuh kembang anak
- kurangnya perhatian orang tua
Meski begitu, dibutuhkan studi lebih lanjut untuk mengungkap kemungkinan penyebab lainnya. Penderita ADHD biasanya akan dirujuk ke psikiater atau dokter jiwa, seperti yang dialami Fuji.
Terkini
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi