
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Zaskia Adya Mecca mengimbay anak muda tidak perlu buru-buru menikah. Nikmati masa muda dengan menjadi diri sendiri sebelum melepas masa lajang.
Hal tersebut diungkapkan Zaskia Adya Mecca pada Bimbingan Remaja Usia Sekolah Plus (BRUS+) yang diadakan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, belum lama ini.
"Menikah jangan terlalu muda, ada masa di mana kita ingin menikmati hidup sendiri, tanpa dibebani dengan kewajiban dan tanggung jawab yang dapat ditunda. Setelah menikah, tidak bisa lagi menjadi diri sendiri seperti sebelum menikah, karena harus mengemban kewajiban dan tanggung jawab sebagai Ibu dan Istri," ungkapnya, dikutip dari Suara.com.
Perkawinan anak rupanya masih menjadi salah satu momok di Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2023, tingkat perkawinan anak di Indonesia mencapai 9,23% atau setara dengan 163.371 pernikahan anak.
Baca Juga

Data yang ada juga mengungkap bahwa satu dari sembilan perempuan menikah saat masih anak-anak, sementara cuma satu dari seratus laki-laki berusia 20-24 tahun yang menikah dalam kondisi serupa.
Pengadilan Agama mencatat tiga alasan dominan dalam pengajuan dispensasi perkawinan anak, yakni kehamilan sebelum nikah, hubungan seksual sebelum pernikahan, dan kedekatan berlebihan antara pasangan yang berpotensi menyebabkan perbuatan terlarang (zina).
Kajian akademik juga telah menyoroti berbagai faktor penyebab perkawinan anak, termasuk kehamilan pranikah, faktor sosial, ekonomi, pengaruh tokoh agama dan masyarakat, serta penafsiran agama yang membenarkan tindakan tersebut.
Kepala Subdirektorat Bina Keluarga Sakinah Kemenag, Agus Suryo Suripto mengatakan, Indonesia adalah salah satu negara dengan angka pernikahan anak yang tinggi. Pemerintah pun terus berupaya menekan tingginya angka pernikahan anak di Indonesia.
Konsep BRUS dilahirkan sebagai upaya edukasi untuk remaja usia sekolah supaya mampu menyiapkan masa depan dengan sebaik-baiknya. Program BRUS membekali remaja lewat penguatan karakter dan kesadaran pengelolaan kepribadian yang baik sehingga tak terjebak pergaulan bebas.
"Pertama, persiapkan masa depan dengan membangun kesadaran dalam pengelolaan diri, setiap remaja mempunyai potensi diri harus bisa dikembangkan. Generasi muda punya masa depan yang harus diperjuangkan. Kedua, perkuat pendidikan agama, karena agama merupakan benteng dari pergaulan dan lingkungan sosial yang tidak baik," papar Suryo.
Terkini
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif
- Koper Ringan, Gaya Baru Menjelajah Dunia Tanpa Beban
- Body Positivity vs Body Neutrality: Mana Jalan Terbaik Menerima Tubuh Apa Adanya?
- Wujud Kesetaraan di Dunia Transportasi, Kartini Masa Kini di Balik Kemudi
- Musikal untuk Perempuan: Merayakan Persahabatan Lewat Lagu Kunto Aji dan Nadin Amizah
- Melangkah Sendiri, Merdeka Sepenuhnya: Kenapa Perempuan Pilih Solo Traveling?
Berita Terkait
-
Donna Agnesia Bagikan Tips Suami Nempel Terus, Darius Sinathrya Terbukti Bucin Banget
-
Aburizal Bakrie dan Tatty Murnitriati Rayakan Pernikahan Emas, Ini Makna Istimewa di Baliknya
-
4 Zodiak Perempuan Ini Bakal Dapat Suami Perhatian, Siap Menikah di Tahun 2024!
-
3 Arti Mimpi Acara Pernikahan: Jika Kamu Menikahi Orang yang Tidak Disukai, Maknanya Apa?