
Aktifkan Notifikasimu
Jadilah yang pertama menerima update berita penting dan informasi menarik lainnya.
Dewiku.com - Belum lama ini, istilah erotomania jadi perbincangan di media sosial. Apa itu erotomania? Apakah ada gejala khusus yang perlu diwaspadai?
Dilansir dari Halodoc, erotomania merupakan gangguan kesehatan mental di mana pengidapnya akan merasa bahwa ada orang lain yang sangat mencintai dirinya. Orang lain yang dimaksud bisa berasal dari teman di lingkungan sosial, orang yang baru saja ditemui, bahkan kalangan selebritas.
Hanya saja, perasaan itu nyatanya cuma sebuah delusi. Bahkan, disebutkan bahwa pada kebanyakan kasus, pengidap gangguan ini belum pernah sekalipun bertemu dengan orang yang dianggap menyukainya.
Baca Juga
Kondisi ini berisiko terjadi saat seseorang telah mempunyai riwayat gangguan kesehatan mental sebelumnya, misalnya schizophrenia, demensia, dan gangguan bipolar.
Tumor otak juga bisa menyebabkan gangguan yang pada akhirnya memicu erotomania. Begitu pula mereka yang mengonsumsi alkohol atau obat-obatan terlarang.
Secara umum, di bawah ini adalah beberapa faktor pemicu gangguan erotomania, antara lain:
- berjenis kelamin perempuan
- rendah diri
- merasakan kesepian atau penolakan
- mengisolasi diri
- tak mampu menerima sudut pandang orang lain.
Lebih lanjut, beberapa gejala erotomania yang perlu diwaspadai, yakni:
- Keyakinan salah bahwa seseorang tertarik, menyukai, atau mencintai dirinya.
- Membicarakan orang yang dianggap menyukainya terus-menerus.
- Terobsesi untuk bertemu atau melakukan komunikasi dengan orang yang dipikir menyukainya supaya bisa bersama.
- Jika orang yang dianggap menyukainya itu adalah selebritas, pengidap akan terus-menerus mengirim surat, mengunggah foto, hingga mengirimkan hadiah.
- Sering menjalin komunikasi dengan orang yang dianggap menyukainya.
- Merasa orang yang menyukainya membuat komunikasi melalui tatapan mata hingga gerakan tubuh.
- Cemburu dengan lingkungan sekitar, kerabat, keluarga, hingga pasangan yang berada di dekat orang tersebut.
- Kecewa ketika orang terdekat menyadari bahwa perasaannya salah dan keliru.
Gangguan kesehatan mental satu ini bisa menjadi kondisi yang berbahaya, terlebih karena sering tidak disadari oleh pengidapnya maupun orang-orang di sekitarnya. Bahkan, kondiri ini bisa membahayakan bagi orang yang dianggap menyukai pengidap erotomania.
Terkini
- Vulnerable atau Oversharing? Menakar Batas Cerita Perempuan di Dunia Maya
- Merayakan Cinta Lewat Lagu, KOSTCON 2025 Hadirkan Konser OST K-Drama Pertama dan Terbesar
- Solusi Rambut Sehat dan Berkilau dengan Naturica, Wajib Coba!
- Kamu Terlalu Mandiri: Ketika Kemandirian Perempuan Masih Dianggap Ancaman
- Support System Seumur Hidup: Bagaimana Kakak Adik Perempuan Saling Menguatkan?
- Women News Network: Menguatkan Suara Perempuan dari Aceh hingga NTT
- Saatnya Berbagi Tugas di Dapur, Karena Memasak Bukan Hanya Tanggung Jawab Perempuan
- Lajang dan Bahagia: Cara Perempuan Menikmati Hidup Tanpa Tekanan Sosial
- Plan Indonesia dan SalingJaga Gelar Soccer for Equality, Dukung Kesetaraan Pendidikan Anak Perempuan NTT
- Paternity Leave Bukan Sekadar Cuti, Tapi Wujud Budaya Kerja yang Inklusif